Tunawisma yang ditemui Risma sekarang tinggal di pusat rehabilitasi bagi warga penyandang masalah sosial di Bekasi, Jawa Barat, untuk mendapatkan pembinaan.Â
Para tunawisma seperti itu biasanya belum punya Kartu Tanda Penduduk (KTP), makanya tidak mendapat bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Tapi, program Kementerian Sosial saat ini adalah melakukan pendataan secara lebih akurat, agar program bansos lebih tepat sasaran.
Tulisan ini tidak bermaksud memperpanjang polemik soal tunawisma di Jalan Sudurman-Thamrin. Bahwa di jalan paling bergengsi itu jarang ditemukan tunawisma, bukan berarti steril dari para penyandang masalah sosial.
Soalnya, di balik kemegahan gedung-gedung jangkung di kawasan tersebut, masih gampang terlihat hunian semi permanen yang didiami kelompok marjinal seperti para pemulung. Contohnya, di bilangan Bendungan Hilir, di kedua sisi sungai yang melintasi Jalan Sudirman itu, masih ada hunian yang kurang layak ditempati.
Sebaiknya, adegan "berpalas pantun" antara Kemensos dan Pemprov DKI Jakarta disudahi saja. Tak perlu berpikir terlalu jauh sebagai ajang persaingan antara Tri Rismaharini dengan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, meskipun keduanya berpeluang maju pada pilpres mendatang.
Sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah lebih dibutuhkan demi menekan jumlah warga yang berstatus tunawisma. Bagaimanapun juga mereka adalah warga negara yang berhak menikmati hasil pembangunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H