Di lain pihak, keberanian mereka yang melakukan perjalanan tersebut, bisa jadi karena terlalu optimis setelah mendapat informasi pemerintah akan membagikan vaksin gratis untuk mempercepat menghentikan pandemi.Â
Padahal, meskipun ada vaksin, sebaiknya tetap berdiam diri di rumah, karena vaksin tidak otomatis jadi jaminan.
Memang, logikanya, jika mereka memenuhi ketentuan protokol kesehatan, sebelum melakukan perjalanan, sudah dibekali hasil pemeriksaan yang menyatakan mereka tidak terpapar virus. Tapi, untuk lebih meyakinkan, tetap perlu melakukan isolasi mandiri (isoman) sesampainya mereka di tempat asal.
Di lain pihak, mereka sudah harus mulai bekerja. Para pimpinan di instansi atau perusahaan perlu mendata, siapa saja anggotanya yang habis melakukan perjalanan ke luar daerah.Â
Anak buah ini diminta jujur dalam melaporkan. Jangan sampai yang pergi berlibur ke daerah lain, mengakunya berdiam diri di rumah saja.
Sebetulnya, dengan aplikasi tertentu, pergerakan seseorang dapat dilacak dengan gampang. Masalahnya, masih banyak warga yang belum mengunduh aplikasi tersebut.Â
Dan satu lagi, masih saja ada warga yang memberikan hasil pemeriksaan yang aspal, asli tapi palsu. Maksudnya, surat tersebut memang terlihat asli, lengkap dengan nama dokter, stempel, dan segala macam atribut yang lazim pada surat keterangan hasil pemeriksaan.
Tapi, surat tersebut didapat tanpa diambil darah atau cairan di rongga mulut atau rongga hidung. Soal mental serba instan ini, memang sudah lagu lama untuk berbagai hal lain di negara kita, karena ada oknum yang mau menyalahgunakan kewenangannya dan ada konsumen yang mau memanfaatkannya.
Nah, sekarang warga yang baru saja menikmati liburan di luar kota sudah bergerak kembali ke kota asal. Maka, kepada yang baru datang dari luar kota, kalaupun bekerja, sebaiknya diwajibkan bekerja dari tempat mereka melakukan isoman.
Namun, dengan berbagai argumen di atas, kedisiplinan adalah barang langka di negara kita, termasuk disiplin dalam isoman. Mohon maaf bila kali inipun perasaan cemas dan pesimistis masih menggelayuti pikiran banyak orang.
Naga-naganya, beberapa hari mendatang, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan melonjak tajam. Ya, semoga saja dugaan ini keliru.