Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gibran dan Bobby, Akankah Mendapat Perlakuan Istimewa?

27 Januari 2021   10:10 Diperbarui: 27 Januari 2021   10:30 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalahnya, sisa-sisa feodalisme masih tertanam pada diri sebagian pejabat. Dikhawatirkan, nantinya ada pejabat atau pengusaha yang tanpa disadarinya, telah memberi perlakuan istimewa bagi Gibran dan Bobby. Bahkan, bukan tidak mungkin memang disengaja oleh si pemberi kemudahan dalam rangka "cari muka".

Maka, diharapkan Gibran dan Bobby sendiri yang mampu menyaring berbagai kemudahan yang mungkin akan diterimanya, agar semua keputusan yang diambilnya telah ditetapkan sesuai dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Pertimbangannya tidak saja sekadar tidak melanggar hukum, tapi juga tidak melanggar etika.

Agar berimbang, barangkali Gibran dan Bobby perlu pula memikirkan keistimewaan dari sisi negatif. Yang dimaksud di sini, jika kepala daerah lain tidak banyak yang menyorot, maka Gibran dan Bobby akan banyak yang diam-diam mengamatinya. Lebih jauh, bukan tidak mungkin ada yang bukan sekadar mengamati, tapi juga berniat "menggoyang".

Status sebagai putra dan menantu presiden, akan menjadikan Gibran dan Bobby sebagai sasaran dari pihak-pihak yang selama ini menjadi lawan politik Jokowi. Satu hal yang sangat penting dicamkan Gibran dan Bobby adalah menjauhi korupsi, termasuk sekadar menerima hadiah yang bisa dianggap sebagai gratifikasi.

Jika itu terjadi, yang "tertampar" bukan hanya anak atau menantu presiden, tapi juga bapaknya, bahkan juga partai pengusungnya. Saatnya kedua anak muda harapan bangsa tersebut membuktikan bahwa mereka sudah siap untuk menjadi kepala daerah yang baik dan berprestasi, bukan sekadar memanfaatkan nama besar orang tuanya.

dok. kompas.com
dok. kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun