Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Diskusi Kelompok sebagai Sebuah Metode dalam Menilai Kompetensi Karyawan

15 Desember 2020   10:10 Diperbarui: 15 Desember 2020   10:16 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu untuk membuat alternatif solusi, kompetensi berpikir analitis, berpikir konseptual, dan berpikir strategis dari seorang peserta, amat dibutuhkan. Tentang hal ini saya pernah menulis di sini.

Bagi asesor nantinya, jawaban masing-masing individu akan dikumpulkan dan dibandingkan jawaban hasil diskusi kelompok. Mereka yang jawaban individunya mendekati jawaban kelompok, dinilai lebih baik dari yang jawaban individunya berbeda jauh dengan jawaban kelompok.

Tapi, tetap dengan memperhatikan catatan, apakah peserta yang jawabannya mendekati jawaban kelompok itu, karena terlalu mendominir diskusi dengan gaya otoriter? Kalau iya, ini juga kurang bagus. Idealnya, kesepakatan terjadi setelah adu argumen yang sehat dengan memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk mengutarakan pendapatnya.

Memang, ada peserta yang aktif, yang kalau tidak dibatasi waktu berbicara oleh yang bertindak sebagai pemimpin diskusi, akan susah dihentikan pembicaraannya. Di lain pihak, ada peserta yang pasif, yang kalau tidak dipersilakan untuk berbicara, cenderung diam.

Perlu diketahui, bagi mereka yang ingin mendapat jabatan yang lebih tinggi, kemampuan berbicara di forum rapat menjadi salah satu hal yang penting. Nantinya, banyak tugasnya yang berkaitan dengan rapat, baik dengan kalangan internal perusahaan, maupun eksternal. Baik sebagai pengundang, maupun pihak yang diundang.

Seperti disinggung di atas, diskusi kelompok hanya salah satu metode dalam asesmen, dan tidak bisa memprediksi kompetensi seseorang dengan tingkat akurasi yang bisa jadi jaminan. Makanya, untuk rekomendasi akhir, asesor akan menggabungkan penilaiannya dengan hasil si peserta saat mengikuti in-basket exercise dan wawancara individu.

dok. bimbingankonseling.web.id
dok. bimbingankonseling.web.id
.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun