Kembali ke klinik teman saya, saya kira ada banyak sekali jenis usaha yang belum mampu membayar para pekerjanya setara UMP. Sepanjang itu bukan "pemerasan" karena si pemilik sebetulnya mampu, para pekerja akan bisa memahami.
Lihatlah kios-kios kecil di pusat perbelanjaan. Ada yang menjual gawai, pakaian, parfum, kacamata (ini yang saya ingat di ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, yang relatif sering saya kunjungi). Rata-rata di semua kios punya 2-3 orang pegawai. Dan sesuai hasil wawancara iseng-iseng saya pada suatu waktu, ternyata mereka menerima upah di bawah UMP. Tapi, mereka terlihat gembira dan bersyukur.Â
Tentu saja bagi para pekerja yang ingin menyampaikan aspirasinya merespon UMP 2021, baik melalui aksi unjuk rasa, maupun melalui cara lain yang diperbolehkan sesuai ketentuan hukum, tetap harus dihargai. Sepanjang terjadi keterbukaan antara pihak manajemen perusahaan dan para pekerjanya, seharusnya akan gampang tercapai kesepakatan.Â
Tapi, apapun hasil negosiasinya, bersyukur itu wajib, kata penceramah agama. Sesungguhnya, Allah akan menambahkan nikmat-Nya bagi mereka yang senantiasa bersyukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H