Seperti juga kesadaran umat Islam untuk mengambil hikmah dari peringatan Maulid Nabi. Ingat, ajaran agama untuk menjaga kebersihan demikian jelas, kebersihan disebut sebagai sebagian dari iman. Bukankah perilaku hidup bersih seperti memakai masker dan mencuci tangan, merupakan cara untuk terhindar dari Covid-19?
Kemudian, ajaran agama mengajarkan kita untuk saling mencintai, bahkan juga mencintai saudara-saudara yang berbeda suku atau agama. Maka, jangan kita egois hanya ingin menyelematkan diri sendiri. Ingatkan dan lindungi orang lain, tidak hanya keluarga kita sendiri, tapi juga siapaun yang berinteraksi dengan kita, dengan cara berdisiplin menjaga jarak dan hal lain sesuai protokol kesehatan.
Nah, jika kita tidak yakin mampu mematuhi protokol kesehatan, disarankan jangan bepergian, lebih baik di rumah saja. Banyak hal yang bisa dilakukan di rumah sebagai aktivitas mengisi hari libur. Namun, bagi mereka yang sudah bosan bekerja dari rumah, di mana sudah kabur batas antara mengerjakan tugas kantor dengan urusan pribadi, sehingga terkadang membuat stres, mungkin perlu berganti suasana.Â
Tapi ya syaratnya itu tadi, sadar diri untuk patuh sepenuhnya menggunakan masker, menjaga jarak dengan orang lain, dan sering mencuci tangan memakai sabun dengan menggunakan air yang mengalir. Untuk berjaga-jaga bila tidak ada tempat mencuci tangan, sebaiknya membawa hand sanitizer ke mana-mana.
Jadi, libur panjang kali ini tema besarnya adalah "Liburan Berkesadaran". Sadar bahwa libur itu penting bagi kesehatan mental. Sadar bahwa kesehatan mental juga harus seiring dengan kesehatan fisik. Caranya dengan sepenuh hati menjalankan protokol kesehatan.Â
Semua itu semakin lengkap bila dibungkus dengan mencontoh semangat Sumpah Pemuda dalam hal membangun jiwa persatuan bangsa. Warga kota besar yang mudik ke kampung halamannya atau berkunjung ke destinasi wisata, datanglah dengan segenap rasa cinta, melindungi sesama dari penularan Covid-19.
Khusus bagi umat Islam, menjadi lebih lengkap lagi dengan selalu berakhlak mulia dalam berinteraksi dengan siapapun sebagaimana akhlak Nabi Muhammad SAW. Nabi besar itu diutus untuk menyempurnakan akhlak. Salah satu wujud akhlak yang baik adalah malu melakukan keburukan, malu melanggar peraturan. Dalam konteks saat ini berarti malu bila melanggar protokol kesahatan.
Selamat berlibur panjang, namun jangan memperpanjang penularan Covid-19 ke berbagai destinasi yang diserbu para pengunjung. Soalnya, Covid-19 tidak mengenal hari libur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H