Presiden Jokowi mempunyai cara berkomunikasi yang berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya, khususnya sewaktu berbicara secara one-on-one dengan salah seorang warga. Maksudnya, ekspresi beliau, gesture-nya, dan pilihan kata-katanya, terlihat lebih merakyat, tidak jaim, dan terpancar keramahan yang tulus.
Ada cara baru yang dilakukan Jokowi akhir-akhir ini dalam berkomunikasi langsung dengan seseorang yang mewakili profesi tertentu yang beban pekerjaannya bertambah banyak sejak berjangkitnya pandemi Covid-19 yang melanda semua penjuru tanah air.
Bulan lalu, Jokowi melakukan video call (selanjutnya ditulis vc) dengan seorang ibu guru SMP di Padang, Sumatera Barat. Betapa cairnya wawancara itu terlihat jelas karena ditayangkan ulang oleh beberapa stasiun televisi, di samping bisa dicari melalui aplikasi media sosial tertentu.
Jokowi memakai bahasa sehari-hari sebagaimana sesama orang biasa berkomunikasi. Tak ada arahan tertentu yang sifatnya menggurui, malah beliau lebih banyak bertanya, ingin tahu kondisi di lapangan dan meminta masukan untuk perbaikan ke depan.
Nah, kemarin, Minggu (27/9/2020), giliran seorang dokter spesialis paru yang bertugas di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, yang mendapat giliran dihubungi Jokowi melalui vc.
Pada bagian akhir percakapan, Jokowi beberapa kali mengucapkan terima kasih, pertanda beliau, seperti juga yang dikatakannya kepada sang dokter, sangat menghargai dan mengapresiasi perjuangan tenaga kesehatan yang berada di garis terdepan dalam menangani Covid-19.
Jokowi mengakui betapa sangat tidak nyamannya para tenaga kesehatan tersebut bekerja dengan memakai alat pelindung diri (APD), serta bagaimana setelah bertugas, tidak bisa langsung mendekati keluarganya di rumah, tapi harus mencuci tangan, mandi, dan berbagai tindakan pencegahan lainnya agar tidak terpapar atau menulari keluarga.
Seperti diketahui, tenaga kesehatan yang telah terpapar Covid-19 demikian banyak, bahkan yang akhirnya berkorban nyawa  dari kalangan dokter saja sudah lebih 100 orang. Belum lagi perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
Dokter yang dihubungi Presiden melalui vc tersebut yang bernama  Faisal Rizal Matondang, ternyata pernah terkonfiramsi positif Covid-19 yang baru saja sembuh dan mulai bertugas lagi seperti sebelumnya.
Tak heran kalau Faisal sangat memahami kondisi psikologis pasien yang merasa bosan terus menerus selama dua minggu atau lebih, terkurung dalam ruang isolasi. Tenaga kesehatan pun juga bisa jenuh, tapi dengan penuh rasa tanggung jawab, tetap bersemangat dalam menjalankan tugas.
Tentu saja dengan vc tersebut, tidak saja dokter Faisal yang terangkat motivasinya, tapi juga semua tenaga kesehatan, karena orang nomor satu di negeri ini memberikan perhatian khusus.Â