Menarik pula mengamati pengalaman Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang hingga saat ini tercatat sebagai satu-satunya bank yang mempunyai satelit sendiri di dunia. Banyak pihak yang awalnya belum memahami, kenapa sebuah bank kok membeli satelit, kenapa tidak menyewa saja dari perusahaan telekomunikasi yang punya satelit seperti Telkom?
Ternyata pihak BRI sudah melakukan pengkajian yang mendalam dan hasilnya dalam jangka panjang akan jauh lebih efisien bila BRI memiliki satelit sendiri.Â
Perlu dicatat, BRI adalah satu-satunya bank yang beroperasi sampai level kecamatan di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dengan jaringan kantor lebih dari 10.000 unit kerja. Bahkan BRI punya bank terapung yang beroperasi di atas kapal yang berlayar dari pulau ke pulau.
Maka bila ada seorang nasabah di Waikabubak yang berada di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, mengirim uang ke rekan bisnisnya yang tinggal di Wamena, pedalaman Papua, akan bisa berlangsung secara real time online. Demikian pula dari Tahuna, sebuah kota di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara ke Putussibau di pedalaman Kalimantan Barat, akan berlangsung secara lancar jaya.
Perlu pula dipahami, secara geografi, Indonesia itu negara yang unik, karena satu-satunya negara di dunia yang sangat luas yang terdiri dari banyak sekali  pulau.Â
Hanya Filipina yang agak mirip, tapi dengan luas yang jauh lebih kecil dari Indonesia. Banyak negara yang lebih luas seperti Rusia dan China, tapi boleh dikatakan sebagai negara daratan, bukan kepulauan.
Untuk negara dengan kondisi geografis seperti Indonesia, satelit menjadi hal yang mutlak untuk kelancaran berbagai hal, tidak saja transaksi perbankan, tapi juga untuk kegiatan pendidikan. Kembali ke masalah satelit pendidikan yang dinamakan Satelit Satria itu, menurut bisnis.com (3/5/2019),ternyata merupakat satelit multifungsi, tidak hanya untuk bidang pendidikan.
Khusus untuk bidang pendidikan, satelit tersebut mendukung penyediaan internet cepat di 93.400 titik SD, SMP, SMA, SMK, madrasah dan pesantren. Dengan terjadinya bencana pandemi Covid-19, terasa sekali betapa strategisnya arti sebuah satelit bagi kelancaran pendidikan, selain perlunya subsidi pulsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H