Dalam kasus yang viral di media sosial China tersebut, banyak  menuai komentar positif buat aksi si suami. Wajar saja, tentu komentar positif itu karena melihat hasil akhirnya yang berbuah manis, seolah-olah pasangan itu mendapat semacam rezeki nomplok. Tapi prosesnya tetap saja kurang baik, karena si suami berbohong kepada istrinya.
Bagaimanapun juga kejujuran harus nomor satu. Anggaplah di mata suami, istrinya memang seorang yang tak bisa berhemat.Â
Namun bukankah bisa dibicarakan secara baik-baik, sehingga disepakati bahwa gaji si suami sebagian akan ditabungkan untuk keperluan di masa datang. Tujuan yang baik harus dilakukan dengan cara yang baik pula.
Lalu tentang jawaban atas pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini, menurut saya seorang suami tidak harus menyerahkan semua gajinya kepada istrinya. Asalkan itu telah menjadi kesepakatan bersama, dan tidak ada dusta di antara mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H