Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jika Bioskop Kembali Beroperasi, Tak Bisa Lagi Nonton Sambil Pacaran

1 Juni 2020   00:07 Diperbarui: 1 Juni 2020   00:15 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat mengikuti siaran berita dari salah satu stasiun televisi, Sabtu (30/5) siang, saya tertarik dengan liputan dari salah satu negara di Eropa Timur yang sudah mulai membolehkan dioperasikannya bioskop setelah ditutup sekian lama untuk mencegah pandemi Covid-19.

Terlihat sebuah bioskop yang tampilannya persis bioskop yang kita temukan di mal-mal di Indonesia, dengan kapasitas sekitar 150 orang. Mereka yang masuk bioskop diperiksa dulu suhu tubuhnya, mencuci tangan yang tersedia di pintu masuk, dan hanya menjual tiket untuk sepertiga kapasitas saja. Jadi, tak ada yang bisa duduk berdekatan karena setiap satu kursi ada yang mendudukinya, dua kursi di sebelahnya sengaja dikosongkan. 

Segera saya berselancar di dunia maya mencari informasi kapan bioskop mulai dibuka lagi di Jakarta. Soalnya dari berita yang saya baca di koran, disebutkan mal-mal di Jakarta akan dibuka mulai 5 Juni 2020 mendatang, tapi tidak jelas apakah bioskop juga mulai langsung beroperasi?

O ya, tentang apakah mal di Jakarta akan dibuka mulai 5 Juni, itu juga menimbulkan polemik. Yang ingin membuka tampaknya atas dasar keterangan pemerintah pusat. Namun Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, masih belum mengambil keputusan apapaun. Meskipun PSBB akan berakhir 4 Juni mendatang, kata Anies masih bisa diperpanjang.

Anggaplah bioskop kembali dibuka dengan sejumlah persyaratan yang memenuhi protokol kesehatan. Akankah seru bila penonton yang datang ke bioskop bersama beberapa orang, namun saat menikmati film duduk berpencar? Menonton film di bioskop kurang asyik kalau dinikmati sendiri saja.

Jangankan di bioskop, menonton film dengan memanfaatkan berbagai aplikasi yang bisa dinikmati di rumah, lebih enak kalau ditonton bersama anggota keluarga lain. Dan bagaimanapun juga, sensasi menonton di bioskop jelas berbeda ketimbang menonton di rumah, bahkan bagi yang punya home theater sekalipun.

Biasanya mereka yang sering menonton film ke bioskop, yang diajak adalah anggota keluarga (istri, suami, anak, adik, kakak dan sebagainya), atau teman kantor, teman kuliah, teman komunitas, dan  teman pengajian (untuk film religi).

Tapi dari pengamatan saya sekilas, lumayan banyak yang menonton sambil pacaran. Yang pacaran tersebut tidak melulu para remaja dan anak muda. Di hari kerja, banyak pula pasangan TTM (teman tapi mesra) yang sepertinya mereka sudah berkeluarga, tapi menjalin hubungan dekat dengan rekan kerja atau mitra kerjanya. Tentu tanpa sepengetahuan pasangannya di rumah, karena dilakukan sehabis jam kantor sebelum pulang ke rumah.

Gampang sebetulnya memastikan siapa yang lagi pacaran di bioskop. Mereka biasanya memilih kursi yang terletak di pojok, bukan di dekat lorong tempat orang sering lewat. Jika di hari kerja karena bioskop jarang yang terisi  penuh, mereka akan memilih kursi pojok tapi agak ke depan, menghindar dari penonton lain yang banyak memilih kursi barisan belakang.

Ya, karena saya lebih suka fokus ke layar lebar, saya tentu tidak tahu apa saja kelakuan mereka yang lagi pacaran di bioskop. Apakah mereka juga fokus menonton film seperti saya, atau justru saling merapat secara fisik, wallahu alam.

Nah, bila bioskop kembali dibuka dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, itu artinya berita buruk bagi yang menjadikan bioskop sebagai tempat pacaran. Tapi gak tahu juga bagaimana cara petugas bioskop akan mengawasinya, bila saat lampu sudah dimatikan dan film mulai diputar, yang pacaran kembali duduk saling mendekat?

Oke urusan orang pacaran tidak perlu dibahas lagi, dosanya akan ditanggung masing-masing yang terlibat. Masalahnya bagi saya yang sudah tidak sabar lagi ingin menikmati tontonan melalui layar lebar dan sound system yang canggih,  kapan bisa menyalurkan salah satu hobi saya itu?

Saya masih menunggu kepastian kapan bioskop mulai dapat dinikmati masyarakat. Pihak manajemen jaringan bioskop terbesar di tanah air, Cinema XXI, seperti ditulis kontan.co.id (29/5), menyatakan masih menonaktifkan kegiatan operasional sementara waktu. 

"Kami mendukung upaya pemerintah pusat dan daerah untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi guna mendukung kesembuhan bangsa. Oleh karenanya, kami tetap mengikuti  arahan pemerintah dan belum kembali beroperasi," ujar Dwinta Hutagaol, Head of Corporate Communications and Brand Management Cinema XXI.

Jadi, hingga saya mengetik tulisan ini, masih belum ada kejelasan. Secara ekonomi banyak pihak yang dirugikan. Sampai sekarang banyak produksi film nasional yang dihentikan. Tidak hanya kantong artis yang mulai menipis, tapi juga banyak sekali kru di belakang layar yang mungkin kondisinya lebih parah.

Lalu, dari sekitar 2.000 layar bioskop di seluruh Indonesia, hitung sendiri berapa orang yang menggantungkan hidup dari sana.  Tapi ya, urusan pencegahan pandemi lebih penting lagi. Makanya mari kita berdisiplin menjaga kesehatan masing-masing agar tubuh kita tidak disusupi virus corona.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun