Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lelaki Pencemburu Berat Tak Usah Cari Istri yang Cakep Banget

26 April 2020   09:26 Diperbarui: 26 April 2020   10:13 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiba-tiba saja saya gelagapan ketika seorang teman bertanya kepada saya, apakah saya tipe lelaki yang pencemburu berat. Ia meminta saya menjawab dengan jujur dan pengertian pencemburu berat adalah cemburu yang berlebihan. Kalau sekadar cemburu biasa, itu normal katanya.

Saya bisa memahami pertanyaannya karena saya kenal baik dengan istrinya yang memang punya kecantikan yang luar biasa, cakep banget, padahal mohon maaf, si teman ini tongkrongannya biasa-biasanya, dan bukan pula termasuk orang kaya raya. 

Tapi yang namanya jodoh, jelas merupakan salah satu misteri ilahi. Keberuntungan membuat si teman berhasil mendapatkan seorang istri yang selalu membuat orang lain terpesona memandangnya.

Karena saya sama teman tersebut bekerja di kantor yang sama, tentu kami sering bertemu dalam acara tertentu di kantor yang juga diikuti oleh keluarga masing-masing. Atau pada acara resepsi pernikahan yang kami sama-sama diundang.

Dalam kesempatan seperti itu, meskipun saya didampingi istri sendiri, jujur saja, sesekali saya ikut juga melayangkan pandangan ke wajah istri teman itu untuk sekadar mensyukuri ciptaan Allah.

Bahkan pernah saat saya memandang istrinya, kepergok sama teman saya. Untung saja si teman tidak marah. Mungkin ia tahu bahwa saya bukan tetapi lelaki yang suka usil menggoda istri orang. Keberanian saya memang hanya sekadar memandang selama dua atau tiga detik saja.

Justru si teman beberapa kali curhat ke saya tentang tingkah polah beberapa teman kantor lainnya yang diam-diam menggoda istrinya ketika tidak terlihat oleh si teman.

Tapi istrinya adalah tipe istri yang jujur, selalu melapor ke suaminya tentang adanya teman suaminya yang menggodanya. Sayangnya, meskipun istrinya sudah jujur, teman saya tetap memarahi istrinya karena dibakar api cemburu buta.

Padahal  menurut saya, istrinya bukan tipe istri yang macam-macam. Salahnya hanya satu saja, terlalu cakep. Teman saya sampai pusing justru karena kejujuran istrinya.

Bagaimana tidak pusing? Bayangkan kalau beberapa lelaki teman sekolah atau teman kuliahnya dulu masih sering melayangkan godaan lewat pesan singkat menggunakan media sosial.

Saya membayangkan, misalnya teman saya itu meninggal dunia duluan atau karena kecemburuan yang teralu parah akhirnya mereka bercerai, perburuan  untuk merebut hati mantan isteri teman saya itu pasti seru, akan diikuti oleh banyak peminat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun