Selalu menarik untuk mengamati bisnis kuliner, seperti rumah makan, restoran, kafe, dan sebagainya. Soalnya inilah bisnis yang tidak ada matinya.
Tentu saja ada usaha kuliner yang gagal meraih pelanggan yang cukup sehingga terpaksa menghentikan usahanya. Tapi secara umum untuk rata-rata industri di bidang kuliner, kecenderungannya selalu tumbuh, karena produknya menjadi kebutuhan rutin dari semua orang.
Apalagi sejak beberapa tahun terakhir ini, budaya makan di luar rumah bersama keluarga atau teman semakin marak, yang diikuti dengan semakin seringnya postingan mereka yang lagi menikmati kuliner beredar di media sosial.
Walaupun secara umum bisnis makanan pasti dicari orang, kalau kita bicara secara individu, saking banyaknya restoran, khususnya di kota besar, membuat persaingan sesama pelaku usaha kuliner, sungguh ketat.
Maka bagi pemain baru, mau tak mau harus punya konsep yang unik sebagai diferensiasi atau faktor pembeda. Tentu maksudnya untuk menimbulkan rasa penasaran bagi konsumen yang disasar sehingga ramai dikunjungi.
Pemain lama pun perlu juga melakukan pembaharuan dari sisi tampilan restorannya maupun dari sisi menu makanan. Jika begitu-begitu saja, akan ditinggalkan pelanggan dan hilang pula dari media sosial.
Ada yang dibangun khusus mirip kapal layar, ada yang berkonsep pesawat terbang, bus, truk, kebun teh, dangau di tengah sawah dan sebagainya.Â
Ada pula restoran yang digabung dengan perpustakaan, karena menyediakan banyak buku yang bebas dibaca pengunjung. Ada yang digabung dengan bioskop karena menyediakan pemutaran film dengan layar lebar.
Contoh aktivitas lain yang disediakan sebagai fasilitas sebuah tempat makan adalah arena bermain untuk anak-anak. Atau yang dikelilingi taman bunga dan pepohonan rindang.
Tak sedikit pula cafe yang dihiasi koleksi benda seni, lukisan, boneka, atau atribut lainnya dengan tema-tema tertentu. Misalnya bertema suasana era kolonial, bertema tradisional Jawa, atau bertema robot, dan sebagainya.