Minggu (29/12/2019) saya dan keluarga berangkat dari Jakarta ke Penang, Malaysia dalam rangka mengisi waktu liburan akhir tahun.
Saat melewati pos imigrasi bandara Soekarno-Hatta, barisan pemegang paspor Indonesia mengular panjang, dan hanya segelintir orang tanpa antre di jalur pemegang paspor asing.
Artinya turis asing yang pulang kembali ke negaranya amat sedikit, namun warga Indonesia yang mau ke luar negeri demikian banyak.Â
Tentu mereka tidak hanya ke Penang seperti saya saja, karena ada beberapa penerbangan ke luar negeri pada jam yang berdekatan dengan keberangkatan saya.Â
Begitu pula saat pulang ke Jakarta tiga hari kemudian, di pos imigrasi bandara Soekarno-Hatta, kembali didominasi oleh warga Indonesia yang baru kembali berlibur di luar negeri.
Kemudian, lagi-lagi sangat sedikit orang asing yang masuk ke negara kita. Tentu saja hal ini menimbulkan pertanyaan dalam hati saya, apakah target pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dalam mendatangkan 18 juta wisatawan asing sepanjang tahun 2019 lalu, belakangan direvisi menjadi 16,5 juta orang, dapat tercapai?
Meskipun data resmi sampai akhir Desember 2019 belum diungkapkan, bila melihat data hingga Oktober 2019 yang dicatat Kementerian Pariwisata, turis asing yang masuk baru 13,2 juta orang, besar kemungkinan target 2019 tidak tercapai.
Kebetulan saja saya baru pulang dari Malaysia, sehingga saya juga berpikir di mana letaknya keunggulan pariwisata asing, khususnya negara jiran Malaysia yang seharusnya bisa kita ungguli.
Saya sendiri sudah cukup lama tidak ke luar negeri. Dulu, dengan memanfaatkan kunjungan dinas dari kantor tempat saya bekerja, saya sempat berkunjung ke berbagai negara.Â
Tapi sejak 2017, kesempatan itu boleh dikatakan sudah tertutup. Sementara kalau mengeluarkan biaya sendiri, saya mengutamakan memilih destinasi domestik dalam memanfaatkan masa liburan, meskipun terkadang biayanya juga relatif mahal.
Maka saya pernah menghabiskan liburan akhir tahun di Labuan Bajo sebagai tempat untuk menyeberang ke Pulau Komodo. Pernah juga ke Lombok dan Aceh.