Hanya segelintir, kalau tidak keliru hanya 4 perusahaan saja, unicorn asal Indonesia. Â Tiga lainnya adalah Bukalapak, Traveloka, dan Tokopedia.
Kemarin saya kaget saat seorang teman bercerita bahwa Gojek akan mengakuisisi BB. Saya yang relatif rutin mengikuti berita ekonomi dan bisnis, langsung membantah.
Alasan saya BB adalah perusahaan yang bagus, tak mungkin dilepas oleh pemiliknya, yakni keluarga almarhumah Ny. Mutiara Djokosoetono.
Sudah begitu, meskipun saya tidak meragukan Gojek yang meraksasa, secara tata kelola, dugaan saya BB lebih maju, karena sudah go public itu tadi. Sementara Gojek belum, masih ancar-ancar mau melantai di bursa saham.
Saya justru ingin mengoreksi pernyataan si teman dengan mengatakan bahwa BB dan Gojek telah punya kerjasama bisnis. Namun teman saya ngotot dengan mengatakan ia telah lama tahu tentang kerjasama itu. Tapi yang sekarang adalah berita tentang akuisisi.
Maka saya pun berselancar di dunia maya dan menemukan berita yang berkaitan yang  dimuat kontan.co.id (17/12/2019). Rupanya teman saya tidak salah, dan saya pun juga merasa tidak bersalah. Ini masalah perbedaan persepsi saja tentang apa pengertian akuisisi.
Diberitakan bahwa Gojek mengincar 5% saham yang di BEI punya kode BIRD ini (nama perusahaan yang sahamnya dijual di BEI disimbolkan dalam 4 huruf, seperti Bank Rakyat Indonesia diberi kode BBRI).
Untuk itu Gojek siap menggelontorkan dana US $ 30 juta atau setara sekitar Rp 420 miliar. Berita seperti ini tentu saja berpengaruh terhadap harga saham BB, dalam arti akan menaikkan harga.Â
Apalagi disebutkan bahwa Gojek berani membeli 20% lebih mahal dibanding valuasi BB berdasarkan penutupan perdagangan saham Senin (16/12) lalu. Maka dalam sepekan terakhir sampai Selasa (17/12), harga saham BB meroket hingga 27,1% menjadi Rp 2.720 per lembar saham.
Manajemen BB sendiri menanggapi secara positif, karena selama ini kerjasama dengan Gojek telah berjalan baik dan BB terbuka untuk kerjasama yang lebih baik lagi.
"Baik dengan Gojek maupun pihak mana pun selama mengungtungkan kedua belah pihak, (tidak masalah) " kata Michael Tene, Head of Investor Relation BB.