Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Brand Lokal yang Bikin Histeris Konsumennya

5 Januari 2020   08:09 Diperbarui: 5 Januari 2020   08:19 2028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada 10 brand lokal yang meledak di pasaran gara-gara dipakai Presiden Jokowi (pemoeda.co.id, 27/6/2019), yakni jaket Rawtype Riot x Buryamcer, jaket Bulls Syndicate, sepatu sneaker Saint Barkley, sepatu NAH Project, Never Too Lavish yang menjual jasa lukisan tangan pada pakaian dan sepatu, jaket Aye Denim, jaket Ame Raincoat, sepatu Exodos, sepatu Brodo, dan jaket Rawtype Riot.

Jaket dan sepatu di atas tentu saja berkaitan dengan hobi Presiden Jokowi naik motor gede sambil blusukan. Memang, lagi-lagi hampir semua brand tersebut berkonotasi asing sebagai salah satu cara menggaet konsumen. Tapi satu nama, Buryamcer, konon dari kata bubur ayam.

Menarik pula, dari 10 brand yang dipakai Jokowi, malah sepatu Compass tidak termasuk. Artinya, konsumen Compass yang kebanyakan para remaja dan anak muda, tanpa perlu di-endorse Jokowi, sudah punya pilihan sendiri sesuai kelompok umurnya.

Masih ada sejumlah brand lokal yang merajai pasar tanah air dan juga telah merambah pasar luar negeri. Wardah merupakan produk kosmetik yang dibidani oleh seorang dosen ITB Bandung yang gemar melakukan penelitian.

Masih di bidang kosmetik, produk dengan ramuan tradisional Indonesia seperti Mustika Ratu dan Sari Ayu, telah lama disukai masyarakat Indonesia.

Di bidang makanan, selain mie instan, ada pula donut dengan merek J Co yang gampang didapatkan di berbagai mal di kota-kota besar Indonesia. Malah juga telah dijual pula melalui pola waralaba ke luar negeri.

Mereka yang hobi mendaki gunung, pasti akrab dengan Eiger sebagai merek dari berbagai pakaian atau perlengkapan yang diperlukan untuk mendaki atau berkemah.

Jadi, tak ada alasan untuk pesimis bagi yang berkeinginan memulai atau sudah merintis jalan dalam berwirausaha, meskipun barang yang kita tawarkan harus bersaing dengan produk impor yang sudah punya nama.

Apalagi untuk produk-produk yang memang khas Indonesia seperti jamu, batik, kuliner tradisional, dan sebagainya, menjadi kesempatan untuk diperkenalkan kepada konsumen di luar negeri.

Keberhasilan produk lokal di negara kita sendiri, akan berdampak positif pada kemajuan perekonomian nasional, terutama dari sisi penyerapan tenaga kerja.

dok pemoeda.co.id
dok pemoeda.co.id
.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun