Karena sebagian masyarakat belum melihat siapa figur alternatif yang nantinya bisa sehebat Jokowi dalam memimpin Indonesia, wajar kalau ada yang berpikiran, kenapa tidak Jokowi saja yang dipilih kembali.
Pola pikir rakyat kan sederhana saja. Bila aturannya tidak memungkinkan, ya ubah saja aturannya. Padahal masalahnya usulan tersebut bisa merusak sistem demokrasi yang telah mati-matian dipelihara. Ini yang kurang disadari.Â
Pikiran lugu masyarakat seperti itu tentu berlebihan bila dicurigai sebagai upaya menjerumuskan pemimpin yang sangat dicintainya.Â
Tapi syukurlah, dengan ketegasan Jokowi dalam memberikan tanggapan, berarti sekaligus menjadi alat edukasi bagi keluguan rakyat itu tadi, selain menggertak bagi yang bermaksud menjerumuskannya.
Intinya, selain intrik para politisi yang diduga buat cari muka, menampar muka, atau menjerumuskan, usulan agar Jokowi menjabat sebagai presiden selama 3 periode bisa pula dibaca sebagai wujud kecintaan rakyat kecil yang lugu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H