Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pentingnya Mengakhiri Karier dengan Baik

3 Januari 2020   00:07 Diperbarui: 3 Januari 2020   19:17 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini akan dibaca sebagai kita pun tulus dalam berinteraksi dengan teman kerja selama ini dan merasa sedih karena harus mengakhiri karier.

Tapi bagi yang memang gembira karena mendapat pekerjaan baru yang lebih baik, tentu tidak bisa pura-pura sedih. Usahakan biasa-biasa saja, jangan diperlihatkan kegembiraan itu secara berlebihan.

Mengakhiri karier dengan baik, sama pentingnya dengan memulai karier. Apalagi kalau kita masih ingin mencari pekerjaan di tempat lain. 

Biasanya bos di tempat lain yang kita tuju akan mencari informasi tentang bagaimana pandangan bos yang lama atau teman-teman kerja terhadap kita.

Maka kalau kita mengakhiri karier secara terhormat, malah bisa dapat surat apresiasi yang jadi bekal buat melamar di tempat lain.

Kalau kita tidak puas dengan pekerjaan atau dengan teman-teman kantor, lalu mengekspresikannya saat mengakhiri karier, karena merasa tidak bakal bertemu teman kerja lagi, itu keliru.

Mungkin kita memang tidak akan menginjakkan kaki lagi di kantor lama. Tapi kemungkinan bertemu teman-teman tersebut di suatu tempat yang tidak kita duga, bisa saja terjadi.

Makanya keputusan untuk resign dari kantor harus tepat momentumnya. Jangan pas saat berantem dengan teman, terus minta berhenti. 

Jangan pula habis dimarahi bos atau setelah kita bikin kasus seperti melakukan keteledoran, lalu minta resign. Lebih baik kita tunjukkan bahwa kita bisa memperbaiki diri, baru setelah itu mengakhiri karier dengan baik.

Lain cerita kalau memasuki usia pensiun, kita tidak bisa memilih momentum, karena waktunya sudah pasti sesuai ketentuan yang berlaku di kantor tempat kita bekerja.

Maka kita harus bisa mengendalikan diri sebaik mungkin, jangan sampai meninggalkan kesan negatif. Ada seorang kepala cabang di sebuah perusahaan milik negara yang di minggu terakhir bekerja sebelum pensiun, masih sempat melakukan fraud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun