Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Memprediksi Pilgub Sumbar 2020 dari Semarak Poster Balongub

2 Januari 2020   00:17 Diperbarui: 2 Januari 2020   05:09 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lama ini, dalam perjalanan dari Payakumbuh ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) selama sekitar 3 jam dengan jarak tempuh sekitar 100 km, mata saya disuguhi pemandangan semaraknya iklan para bakal calon (balon) gubernur yang berkemungkinan akan maju bertarung pada pilkada Sumbar tahun 2020 ini.

Kenapa disebut balon? Karena belum tentu semua figur yang posternya banyak bertebaran akan betul-betul jadi calon gubernur. Tentu sangat tergantung juga dengan pendapat Dewan Pimpinan Pusat masing-masing partai politik tentang siapa yang kelak akan resmi diusung.

Memang ada jalur lain, yakni lewat jalur independen. Namun cara seperti ini sangat tidak gampang, harus mengumpulkan sekian banyak foto kopi KTP sebagai bukti dukungan masyarakat.

Dari penglihatan saya, poster yang memasang foto Mulyadi, anggota DPR-RI dari Partai Demokrat, merupakan yang paling banyak. Tentu ia juga paling royal, karena pasti menghabiskan biaya yang lumayan. 

Reza Falepi, Wali Kota Payakumbuh yang juga kader PKS, cukup banyak pula posternya tapi dalam ukuran lebih kecil ketimbang poster Mulyadi.

Nevi Zuariana, istri gubernur Sumbar yang juga anggota DPR-RI dari Fraksi PKS, memasang poster besar, tapi jumlahnya hanya beberapa saja. 

Jika Nevi diusung PKS sebagai cagub dan menang dalam Pilgub, akan menjadi sejarah baru sebagai gubernur pertama yang menggantikan suaminya sendiri.

Perlu dicatat, sang suami yang juga kader PKS, Irwan Prayitno, telah dua periode menjabat gubernur Sumbar, sehingga tahun ini tidak boleh maju lagi dalam pilgub.

Tapi para pengamat politik lokal Sumbar, berpendapat bahwa kader PKS yang paling layak diusung adalah Mahyeldi Ansharullah, yang sekarang menjadi Wali Kota Padang untuk periode kedua.

Namun sangat sulit menemukan poster Mahyeldi, paling tidak di sepanjang jalan yang saya lewati. Justru ada figur non-partai, yang posternya bertebaran.

Figur dimaksud adalah Kapolda Sumbar, Irjenpol Fakhrizal. Tidak jelas apakah Fakhrizal akan maju dengan mencari kendaraan parpol tertentu atau dari jalur independen.

Seolah tak menghendaki perwira polisi yang masih dalam masa dinas aktif untuk terjun ke politik, Kapolri yang baru menjabat, Idham Aziz, Desember lalu memutasi Fakhrizal menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri.

Sebetulnya ada satu lagi figur non-partai yang banyak terpasang posternya. Sayangnya saya tidak sempat mengambil fotonya. Kalau tidak salah ingat, figur tersebut seorang Kolonel purnawirawan.

Kembali ke figur kader partai, di Sumbar selain PKS, Partai Gerindra dan PAN juga tergolong kuat. Calon dari Gerindra hampir dapat dipastikan akan jatuh ke tangan Wakil Gubernur Sumbar saat ini, Nasrul Abit. 

Memang jumlah posternya kalah banyak ketimbang Mulyadi dan beberapa nama lain yang telah disinggung di atas. Bahkan juga kalah dari poster Ali Mukhni, yang kemungkinan besar akan diusung PAN. Ali saat ini adalah Bupati Padang Pariaman.

Ada satu nama yang posternya jadi mubazir, yakni Faldo Maldini. Foto mantan aktivis mahasiswa UI tersebut dalam ukuran besar terpampang di beberapa lokasi strategis. Tapi kabarnya Faldo terganjal dari sisi usia minimal 30 tahun sebagai salah satu syarat jadi calon gubernur.

Begitulah laporan pandangan mata saya sepanjang jalan raya dari Payakumbuh menuju BIM. Prediksi saya, pilgub Sumbar mendatang cukup semarak dengan lebih dari dua pasang calon yang akan bertarung 

Tapi balon mana yang akan jadi cagub dan cagub mana yang bakal menang, masih terlalu pagi untuk diterawang. Menarik pula mencermati, langkah politik apa yang akan dilakukan PDIP, partai juara nasional namun di Sumbar hanya dianggap partai kecil.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun