Sebanyak 13 orang WNA asal Singapura menjadi korban. 11 orang luka ringan dan 2 orang menderita patah tulang. Semua korban dilarikan ke RS Bhayangkara Batam.
Pantai Nongsa adalah salah satu kawasan wisata terkenal di Batam, di mana pengunjung dapat menyaksikan matahari terbenam.Â
Jembatan di area Montigo Resort yang terletak sekitar 50 meter dari bibir pantai itu merupakan tempat favorit untuk berswafoto dengan latar belakang matahari terbenam.
Kalau disebut untung, ya untung saja tidak ada korban jiwa. Tapi peristiwa itu tentu saja akan beredar beritanya, tidak saja melalui media massa, tapi yang lebih dahsyat dampaknya adalah yang beredar melalui media sosial.
Berita di medsos itu biasanya ditambahi oleh cerita lain yang belum tentu benar, tapi mencari efek sensasi. Ini yang lebih berbahaya karena menjadi promosi negatif bagi citra pariwisata Batam.
Sebetulnya, bagi publik Indonesia, kecelakaan seperti di Batam, bukan hal aneh, karena sudah beberapa kali terjadi di berbagai tempat. Banyak sarana bagi pengunjung yang dibangun asal-asalan, tanpa melalui tahap pengujian daya tahan.
Bahkan sekarang banyak desa-desa wisata yang menyediakan anjungan untuk berswafoto, namun kekuatannya menampung beberapa orang pengunjung sekaligus sangat diragukan.
Sudah begitu, tidak ada papan peringatan yang menuliskan agar pengunjung berhati-hati dan penjelasan berapa orang daya tampungnya. Petugas keamanan yang berjaga-jaga agar bisa bertindak cepat bila terjadi hal yang tidak diinginkan, juga tidak terlihat.
Di satu sisi kita menyambut gembira betapa semakin banyaknya objek wisata di negara kita. Sayangnya yang menjadi potret buram adalah masih terabaikannya keselamatan wisatawan dan belum ditangani sebaik mungkin.
Sudah saatnya dinas pariwisata di semua kabupaten atau kota melakukan inspeksi ke semua objek wisata di daerahnya. Terhadap sarana yang ada dilakukan uji ketahanan atau uji keselamatan.Â
Kemudian terhadap pengelola objek wisata diwajibkan mempunyai sarana yang sesuai standar dan punya prosedur yang memadai, baik dalam mengoperasikan sarana yang dipunyainya, maupun dalam penanganan bila terjadi keadaan yang tidak terduga.