Lima tahun sudah Rini Soemarno menakhodai Kementerian BUMN, yakni selama masa pengabdian Kabinet Kerja pada periode pertama kepemimpinan Presiden Jokowi.
Selama lima tahun tersebut terjadi beberapa kali pergeseran di kabinet, namun Rini Soemarno yang diisukan  akan digeser, ternyata termasuk orang kuat karena kokoh di posisi strategis itu.
Bukti yang tak terbantahkan bahwa Rini adalah orang kuat adalah ketika mendekati hari-hari terakhirnya bertugas. Meskipun ada instruksi Presiden Jokowi untuk tidak mengganti pengurus BUMN, sejumlah BUMN tetap menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) dalam rangka pergantian direksi dan komisaris.
Direktur Utama BRI Suprajarto dimutasi menjadi Direktur Utama BTN. Namun Suprajarto mengundurkan diri tanpa sempat duduk di kursinya yang baru barang sedetik pun. Alhasil sampai sekarang kursi Direktur Utama BTN masih lowong.Â
Tapi "kesaktian" Rini Soemarno pupus karena akhirnya terpental juga saat pergantian kabinet. Walaupun saat penyusunan kabinet baru namanya diisukan media massa masih masuk,  Kementerian BUMN ternyata dipercayakan Presiden Jokowi kepada Erick Thohir.Â
Tentu Erick perlu segera menggelar RUPS-LB di BTN, agar bank yang dominan dalam pembiayaan perumahan itu punya pemimpin yang definitif. Kemudian Bank Mandiri juga perlu melakukan RUPS-LB, mengingat Direktur Utamanya, Kartiko Wirjoatmodjo, terpilih menjadi Wakil Menteri BUMN. Demikian juga di Inalum, Budi Gunadi Sadikin, yang menjadi Direktur Utama, juga ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Wakil Menteri BUMN.
Jadi, Kementerian BUMN punya keistimewaan karena satu-satunya kementerian yang punya dua wakil menteri. Harusnya Erick Thohir terbantu dalam melakukan programnya.
Karena dua orang wakil Erick Thohir sama-sama berasal dari Bank Mandiri (Budi Gunadi Sadikin adalah Direktur Utama Mandiri sebelum diganti oleh Kartika Wirjoatmodjo), apakah nantinya bankir dari bank pelat merah itu akan mendominasi RUPS-LB penggantian pengurus beberapa BUMN di atas?
Kalau memang begitu sebetulnya tidak masalah, sepanjang yang terpilih memang punya kompetensi yang memadai, bukan karena faktor orang Bank Mandiri.
Namun tugas yang paling strategis bagi Erick Thohir adalah menuntaskan apa yang telah dirintis Rini Soemarno yang belum sempat terealisasikan, yakni pendirian Super Holding BUMN (selanjutnya ditulis SH BUMN).
SH BUMN tersebut merupakan salah satu janji kampanye pasangan Jokowi-Ma'ruf yang disampaikan saat depat capres yang disiarkan secara langsung oleh beberapa stasiun televisi, 13 April 2019 lalu.