Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

PKS Tidak Sendiri, Ada Mahasiswa dan Anak STM

23 Oktober 2019   07:00 Diperbarui: 23 Oktober 2019   07:13 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampanye Partai Keadilan Sejahtera (PKS). | Antaranews/Ampelsa

Akan lain ceritanya bila PKS bersikap asal menentang pemerintah saja, bahkan terkesan mencari-cari kesalahan. Kalau begini, akibatnya PKS bisa terkucil. Dan akhirnya ibarat kata pepatah, sudah jatuh tertimpa tangga, karena masyarakat pun akan memandang dengan sebelah mata.

Bila melihat unsur pimpinan di PKS, ada kerugian setelah vokalisnya Fahri Hamzah terdepak. Sebagai partai oposisi, PKS butuh figur yang berani dalam adu argumentasi.

Ketua Umum PKS Sohibul Iman punya penampilan yang terlalu sopan. Demikian juga dengan Hidayat Nur Wahid atau tokoh PKS yang sering muncul di layar kaca, Mardani Ali Sera.

Tapi PKS bisa menutupi kekurangan ketiadaan vokalis di atas dengan tidak mengedepankan kelantangan suara penuh retorika, namun dengan mengutamakan kualitas penyampaiannya.

Maksudnya PKS harus menguasai materi yang dilengkapi dengan data yang up to date dan diolah dengan analisis yang valid saat mengkritisi kebijakan pemerintah atau implementasi dari kebijakan tersebut.

Dari kacamata masyarakat, partai mana yang betul-betul mampu menyerap aspirasi rakyat dan memperjuangkannya semaksimal mungkin, tanpa memandang apakah itu partai oposisi atau partai pemerintah, akan meraih dukungan yang besar pada pemilu serentak pemilu serentak berikutnya. Jelaslah, kuncinya ada pada penilaian dari mayoritas warga Indonesia.

Kampanye Partai Keadilan Sejahtera (PKS). | Antaranews/Ampelsa
Kampanye Partai Keadilan Sejahtera (PKS). | Antaranews/Ampelsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun