Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Jadi Google Doodle, Rosi Kangen Chrisye

20 Oktober 2019   09:56 Diperbarui: 20 Oktober 2019   10:26 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manajemen Google memilih Chrisye sebagai google doodle (doc. google)

Saya termasuk penggemar acara talk show "Rosi" di Kompas TV. Nama acara ini disesuaikan dengan nama host-nya yang sering secara spontan mengeluarkan pertanyaan yang cerdas dan tajam, Rosianna Silalahi.

Namun tidak seperti biasanya, Rossi yang saya tonton Sabtu malam (19/10/2019) bukan menghadirkan para politisi atau public figure yang lagi hangat diperbincangkan media massa.

Judul Rossi pada malam itu adalah "Kangen Chrisye". Ya, anda betul! Chrisye yang dimaksud adalah penyanyi legendaris Indonesia yang lagu-lagunya banyak yang tergolong evergreen, tak lekang termakan waktu.

Saya sungguh terhibur, karena selain dalam format bincang-bincang, ada pula Shaky Town, home-band acara Rosi tampil membawakan beberapa lagu yang puluhan tahun lalu dipopulerkan oleh Chrisye.

Lilin-lilin Kecil ciptaan James F Sundah yang menjadi juara Lomba Cipta Lagu Remaja tahun 1977, menjadi lagu pembuka. Lagu lain yang juga dibawakan Shaky Town adalah: Untukku, Zamrud Khatulistiwa, Aku Cinta Dia, Anak Sekolah, Galih dan Ratna, Serasa, Hip Hip Hura, dan Cintaku.

Selain itu, salah seorang narasumber, Berlian Hutauruk, juga tampil menyanyikan Badai Pasti Berlalu dan Merpati Putih. Kedua lagu ini merupakan soundtrack film Badai Pasti Berlalu yang diproduksi tahun 1977. Lagu di album ciptaan Eros Djarot ini, oleh banyak pengamat musik dinilai sebagai salah satu album pop Indonesia terbaik sepanjang masa. 

Hebatnya, album dengan musikalitas yang tinggi itu, juga menjadi album terlaris. Kaset album Badai Pasti Berlalu yang dibawakan Chrisye memecahkan rekor penjualan, sampai 9 juta keping, kata Rosi di acara tersebut.

Padahal lagu laris biasanya dianggap pengamat musik sebagai lagu yang kurang berbobot, hanya easy listening saja, seperti lagu-lagu Koes Plus yang merajai blantika musik Indonesia awal 1970-an atau lagu-lagu "cengeng" ciptaan Rinto Harahap yang laris di dekade 80-an.

Chrisye lahir 16 September 1949. Artinya jika masih hidup sekarang sudah 70 tahun. Tapi Tuhan telah memanggil Chrisye 30 Maret 2007 karena didera penyakit kanker paru-paru. Chrisye sudah bermain musik sejak duduk di bangku SMA di Jakarta, belum sebagai vokalis. 

Sebagai apresiasi, Chrisye terpilih oleh manajemen Google untuk dijadikan Google Doodle, yakni semacam ikon karikatur Google untuk mengenang hari ulang tahun Chrisye pada 16 September 2019.

Dilansir dari laman cnnindonesia.com, karikatur Chrisye itu dibuat oleh seniman asal Yogyakarta, Antares Hasanbasri, yang terinspirasi dari lagu Lilin-lilin Kecil.

Ada beberapa narasumber pada acara Rosi di atas. Awalnya adalah Damayanti Noor, istri almarhum Chrisye. Kemudian juga hadir Guruh Soekarnoputra yang mengikuti karir Chrisye sejak di bangku sekolah. 

Guruh berbeda SMA dengan Chrisye. Guruh di SMA Cikini dan Chrisye di SMA PSKD. Masing-masing punya band sendiri, namun akrab berteman sebagai sesama remaja Menteng Jakarta yang hobi musik. Setelah terjun sebagai penyanyi profesional, Guruh dan Chrisye berkolaborasi dalam grup Guruh Gipsy. 

Saat jadi penyanyi solo, beberapa lagu ciptaan Guruh dibawakan pula oleh Chrisye. Guruh yang terkenal mengangkat kosakata lawas dalam lagu-lagu ciptaannya, mengatakan bahwa setiap ia mencipta lagu, selalu yang terbayang penyanyi yang tepat untuk membawanya adalah Chrisye.

Eros Djarot, pencipta lagu yang kemudian menjadi jurnalis dan politisi, juga tampil sebagai narasumber. Selain itu muncul pula politisi Partai Nasdem Ferry Mursyidan Baldan yang menjadi koordinator komunitas penggemar Chrisye. Ferry, saat menjadi anggota parlemen, merupakan sahabat yang pernah diingatkan Chrisye untuk tidak korupsi.

Komunitas yang dibentuk Ferry punya misi agar masyarakat selalu mengingat Chrisye. Tiga buku tentang Chrisye telah terbit. Konser khusus untuk mengenang Chrisye, dan juga film biopik Chrisye, adalah bagian dari misi itu.

Waktu Ferry menjadi Menteri Agraria saat awal periode Jokowi-JK tahun 2014 sampai terkena reshuffle tahun 2016, lagu-lagu Chrisye versi instrumental selalu terdengar di ruang kerjanya.

Para narasumber sepakat mengatakan bahwa suara Chrisye itu unik dan tak ada yang bisa meniru dengan persis. Suaranya tipis tapi bisa mencapai nada tinggi. Kata istri Chrisye itu karena amandel yang dideritanya, yang sampai meninggal tidak dioperasi. Soalnya, kalau dioperasi, menurut dokter akan mengubah suaranya.

Hal lain yang dikenang oleh narasumber adalah karakter Chrisye yang sangat disiplin, rendah hati, dan waktu sudah terkenal pun tidak neko-neko. Chrisye kata istrinya adalah orang yang senang di rumah.

Rosi dan semua narasumber merasa kangen dengan Chrisye. Saya juga. Untuk mengobati kekangenan itu, saat rilis film biopik Chrisye Desember 2017 saya ikut menonton di bioskop.

Sayangnya film tersebut tidak meledak, meskipun juga tidak terlalu jeblok. Padahal aktor Vino Bastian yang memerankan Chrisye terlihat lumayan oke.

Saya paling menyukai lagu-lagu Chrisye yang awal-awal, yang rilis di paruh kedua dekade 70-an. Iramanya lebih asyik, gabungan rock kontemporer dengan musik tradisional Jawa atau Bali.  Liriknya pun lebih puitis. 

Saya teringat adegan di film Chrisye, ketika ia tak kuat menahan haru dan nyaris gagal ketika merekam suara untuk lagu Sajadah Panjang. Lagu yang liriknya diambil dari puisi Taufiq Ismail ini memang sarat bahan renungan.

Pada akhir acara, semua narasumber mengharapkan agar spirit Chrisye jangan pernah putus. Penyanyi era sekarang pantas meneladaninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun