Hanya saja bila JK banyak berkutat di bidang perekonomian dan juga sering memimpin delegasi Indonesia pada event penting di luar negeri, mungkin Ma'ruf Amin akan banyak terlibat di bidang sosial budaya dan pendidikan, termasuk membangun kerukunan antar umat beragama.
Seorang wapres bukanlah ban serep yang baru berfungsi ketika ban utama lagi rusak. Atau ketika Presiden lagi berhalangan, contohnya lagi ke luar negeri, barulah wapres berfungsi. Bukan seperti itu maksudnya.
Tapi Presiden dan Wapres merupakan suatu kesatuan yang saling memperkuat dalam proses pengambilan keputusan atau dalam proses memantau pelaksanaan pembangunan.
Untuk itu harusnya sejak dalam menyusun kabinet pun agar menjadi teamwork yang solid nantinya, wapres juga dilibatkan atau diminta pendapatnya. Dengan demikian kenapa si A terpilih sedangkan si B terlempar, wapres tahu jawabannya.
Walaupun tidak banyak media massa mengungkapkan keterlibatan Ma'ruf dalam menyusun kabinet, Jokowi pasti tidak melupakan pasangan pilihannya itu.
Sebuah berita muncul di minews.id (14/10/2019) dengan judul "Soal Nama-nama Menteri Kabinet Baru, Ini Bocoran dari Ma'ruf Amin".Â
Judulnya sangat menggoda. Namun setelah ditelusuri tak ada bocoran nama menteri. Ma'ruf Amin hanya menyatakan bahwa saat ini susunan kabinet masih disempurnakan, yang merupakan jawaban atas pertanyaan wartawan yang minta bocoran nama menteriÂ
Jawaban Ma'ruf merupakan jawaban yang diplomatis yang dapat ditafsirkan bahwa beliau dilibatkan oleh Jokowi dalam menyusun kabinet mendatang. Soal sejauh mana keterlibatan itu, tentu Jokowi dan Ma'ruf berdua yang tahu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI