Roti semir menjadi oleh-oleh yang paling laris, sejenis roti yang dibelah bagian tengahnya diisi mentega dengan cara disemir. Karena roti ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, bolehlah disebut sebagai tradisional juga.
Selepas membeli oleh-0leh, berakhir pula petualangan kami berburu makanan tradisional di Karanganyar dan Solo, karena kami harus kembali ke Jakarta.Â
Kesimpulannya, di tengah gempuran kuliner asing yang sudah menyasar masuk kota kabupaten di berbagai penjuru tanah air, kami merasa kuliner tradisional telah menunjukkan kekokohannya, tahan banting dan menolak untuk menyerah.
Buktinya, di setiap tempat makan yang saya ceritakan di atas, pengunjungnya melimpah dan ada yang kami harus bersabar menunggu dapat tempat duduk. Kuncinya terutama karena maknyusnya rasa makanannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H