Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tak Ada Lagi yang Vokal Seperti "Duo F", Pimpinan DPR Baru Lebih Jinak?

2 Oktober 2019   21:56 Diperbarui: 2 Oktober 2019   22:01 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duo F yang dimaksud pada judul di atas adalah Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang merupakan unsur pimpinan DPR periode 2014-2019 yang baru saja berakhir masa jabatannya.

Ketua DPR periode yang lalu tersebut sudah beberapa kali berganti. Dimulai oleh Setya Novanto, kemudian Ade Komarudin, kembali ke Setya Novanto, baru diakhiri oleh Bambang Soesatyo. Inilah rekor pergantian Ketua DPR paling sering dalam satu periode.

Tapi dari jajaran wakil ketua, harus diakui, adanya duo F membuat DPR suaranya lebih garang, lebih lantang ketimbang suara ketuanya sendiri. Begitu juga wakil ketua yang lain yakni Agus Hermanto dan Taufik Kurniawan, adem ayem saja. Maka yang menyemarakkan DPR ya Duo F itu.

Duo F terkenal dengan komentarnya yang vokal, lugas, dan spontan. Bisa membuat yang terkena kritik merah padam mukanya. Karena Duo F adalah dari partai oposisi, tentu saja sasaran kritiknya adalah pihak pemerintah. 

Tapi mereka yang sependapat dengan apa yang disampaikan Duo F, akan bersorak, seakan Duo F membantu menyuarakan aspirasinya dengan serangan yang frontal ke kubu lawan.

Mungkin karena itu, Duo F laku keras dicari jurnalis yang haus dengan berita yang menggigit. Demikian pula dalam berbagai acara talk show di televisi, Duo F merupakan bintang panggung, terlepas dari polemik yang ditimbulkannya.

Satu lagi, Duo F terbilang aktif di media sosial. Cuitan-cuitannya ramai direspon warganet, dengan jumlah yang relatif berimbang antara yang memuji dan mencaci.

Namun kalau melihat figur lima orang pimpinan DPR periode sekarang, di mana pertama kalinya seorang wanita menjadi ketua, yakni Puan Maharani, terkesan lebih lembut karena tidak lagi punya figur yang vokal seperti duo F.

Fahri Hamzah tidak ikut bertarung di pileg yang lalu. Fadli Zon masih tetap jadi anggota DPR, namun Gerindra tidak lagi menunjuknya di posisi Wakil Ketua DPR yang menjadi jatah Gerindra karena berhasil masuk lima besar pileg 2019.

Sufmi Dasco Ahmad, yang tidak begitu populer di mata jurnalis, menjadi Wakil Ketua DPR periode sekarang mewakili Gerindra. Apakah memang Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra sengaja memilih figur yang tidak terlalu vokal, agar silaturahmi yang sudah baik dengan Presiden Jokowi bisa dipelihara?

Kalau wakil Gerindra saja sudah santun, tentu unsur pimpinan dari partai pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf juga senada seirama. Termasuk Ketua DPR Puan Maharani, meskipun menjadi Menko pada kabinet yang mau berakhir, kalah "garang" ketimbang menteri wanita lain seperti Susi Pujiastuti dan Sri Mulyani.

Sedangkan wakil ketua yang lain adalah Aziz Syamsuddin dari Golkar, Rahmat Gobel dari Nasdem dan Muhaimin Iskandar dari PKB. Dari semua pimpinan DPR periode 2019-2024, hanya Muhaimin yang lumayan nyaring suaranya, walaupun tidak sedahsyat Duo F.

Tempo.co (1/10/2019) menulis bahwa pimpinan DPR sekarang lebih jinak. Hal ini merupakan pendapat dari pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno.

Alasan Adi Prayitno adalah selain empat dari lima orang pimpinan berasal dari partai pemerintah, secara personifikasi pun tidak agresif seperti Fahri dan Fadli. Lagi pula para pimpinan DPR yang sekarang juga tidak terlalu aktif di media sosial.

Namun persoalan lebih keras atau lebih lembek, sebetulnya bukan yang terpenting, karena itu hanya soal gaya seseorang. Sepanjang DPR sekarang ini lebih produktif dengan menghasilkan undang-undang yang betul-betul dapat diterima masyarakat banyak, itu sudah merupakan kemajuan. 

Menjadi wakil rakyat yang sesungguhnya, mendekati rakyat tidak waktu mau pemilu saja, tapi secara terus menerus, akan membuat DPR lebih dicintai rakyat. Jangan sampai DPR tetap jadi sasaran demonstrasi mahasiswa seperti yang terjadi akhir-akhir ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun