Inilah yang harus ditimbang dengan matang oleh Puan, apakah keputusan DPR telah sinkron dengan aspirasi masyarakat. Jangan sampai kontra produktif.Â
Dalam pidato perdananya sebagai Ketua DPR-RI, Selasa malam (1/10/2019), Puan memberi angin segar dengan menyampaikan bahwa DPR tidak anti kritik. DPR sangat berharap betul-betul menjadi rumah rakyat.
Nah, bila Jokowi dan Puan sama-sama menjadi penyambung lidah rakyat, harusnya terjadi hubungan yang saling melengkapi. Dalam hal ini Presiden Jokowi akan dipermudah oleh DPR untuk mengeksekusi program-programnya.
Jokowi pernah menyampaikan bahwa beliau tak lagi punya beban dan ingin habis-habisan pada periode kedua kepemimpinannya ini. Artinya bila ada kepentingan parpol yang berbeda dengan kebutuhan rakyat, Jokowi akan mendahulukan kepentingan rakyat.
Maka sepanjang DPR punya semangat yang sama, tentu dengan tetap kritis untuk memberi masukan yang konstruktif, maka citra DPR mudah-mudahan bisa meningkat dan sekaligus menjadi nilai tambah buat Puan Maharani.
Adapun Jokowi, jika menutup sepuluh tahun kepemimpinannya dengan capaian yang dahsyat, meskipun tidak bisa lagi menjadi Presiden, akan melangkah lebih jauh menjadi negarawan atau guru bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H