Indonesia berduka. Bapak Teknologi, Bapak Demokrasi, dan Bapak Cinta Kasih, BJ Habibie telah dipanggil Tuhan, Rabu (11/9/2019) kemarin. Sudah terlalu banyak tulisan yang mengupas sisi-sisi kehebatan almarhum.Â
Awalnya dari bidang teknologi, kemudian juga sangat berperan besar dalam membangun iklim demokrasi. Tapi setelah sang isteri tercinta, Ainun, berpulang ke rahmatullah, kisah cinta Habibie menjadi sesuatu yang sangat pantas diteladani bagi pasangan yang ingin hidup harmonis sampai akhir hayat.
Tulisan ini tak hendak membahas lebih panjang lagi hal di atas, namun mengangkat bagaimana cara beberapa pihak dalam menunjukkan rasa hormatnya pada sosok Habibie.Â
Pihak-pihak dimaksud adalah pemerintah dan masyarakat Singapura dan Timor Leste. Kemudian ada beberapa public figure yang dalam berkarya ada hubungannya dengan BJ Habibie, seperti Butet Kartaredjasa, Reza Rahadian, dan Iwan Fals.
Pemerintah dan masyarakat Singapura awalnya merasa dilecehkan ketika BJ Habibie melontarkan istilah little red dot bagi Singapura yang secara geografis di peta dunia hanya terlihat sebagai titik merah kecil.
Tapi pada sebuah kesempatan di Singapura tahun 2006 Habibie mengklarifikasi bahwa beliau justru memuji pencapaian kemajuan Singapura yang luar biasa meskipun secara geografis sangat kecil. Tujuannya adalah untuk menginspirasi kaum muda Indonesia.
Dilansir dari kompas.com (12/9/2019), Habibie saat itu mengatakan: "Jika kalian melihat peta Asia Tenggara, Indonesia sangat luas, sedangkan Singapura terlihat seperti titik merah. Namun jika kalian sampai di Changi (bandara Singapura), kalian akan bertemu banyak manusia visioner, pekerja keras dengan disiplin yang tinggi".
Setelah itu "litttle red dot" menjadi kosakata yang membanggakan Singapura. Bahkan pada perayaan 50 tahun (ulang tahun emas) Singapura, pemerintahnya menggunakan logo "SG50" di dalam sebuah titik merah, sebagai referensi kepada julukan little red dot.
Maka bolehlah ditafsirkan bahwa diadopsinya julukan yang diberikan Habibie pada logo di atas, sebagai sebuah apresiasi atau wujud dari respek Singapura terhadap Habibie.
Pemberian nama tersebut sangatlah pantas kalau diingat betapa besar jasa Habibie. Tanpa keputusan berani Habibie untuk melaksanakan jajak pendapat di Timor Timur (nama Timor Leste saat masih menjadi provinsi ke 27 Indonesia), kemungkinan besar belum akan lahir negara Timor Leste sampai sekarang.