Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Setelah Jadi Juara Liga 1 Tahun Lalu, Kenapa Sekarang Persija Terpuruk?

28 Agustus 2019   20:08 Diperbarui: 28 Agustus 2019   20:16 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak bergulirnya kompetisi Liga 1 tahun ini, pendukung Persija Jakarta pasti sangat kecewa. Bayangkan, putaran pertama sudah hampir berakhir, tapi Persija lebih sering berada di zona degradasi alias pada posisi tiga terbawah dari 18 klub yang masuk klub elit tanah air.

Memang setelah bermain imbang 0-0 melawan PSM Makassar pada Rabu sore (28/8/2019) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, posisi Persija berada di peringkat 15 atau keempat dari bawah pada klasemen sementara. Tapi bukankah itu kemunduran yang terlalu jauh?

Padahal Jakmania, julukan bagi suporter Persija, sangat ingin membalas dendam kekalahan dari PSM saat laga final turnamen Piala Indonesia awal Agustus lalu.

Laga Persija vs PSM menjadi laga yang rawan setelah suporter PSM melempar bus yang membawa pemain Persija dan melukai beberapa pemain. Kejadian tersebut terjadi sehari sebelum laga final leg kedua Piala Indonesia di Makassar. Namun gara-gara musibah itu Persija ngambek, dan laga ditunda 9 hari kemudian.

Untunglah pertemuan Persija dan PSM di GBK berlangsung aman. Tentu saja Jakmania kali ini tidak marah ke suporter lawan yang juga hadir di GBK di tribun yang terpisah dengan Jakmania.

Kemarahan Jakmania justru pada pemain-pemain pujaannya yang beberapa kali gagal memanfaatkan peluang emas untuk mencetak gol. Contohnya, tendangan Marko Simic yang berkali-kali tinggal berhadapan dengan penjaga gawang PSM Rifki Mokodompit, selalu melenceng atau bisa diselamatkan Rifki.

Tampaknya Persija sudah lupa bagaimana caranya menang. Masih segar dalam ingatan, betapa tahun lalu Jakmania mengelu-elukan para pemain Persija yang diarak keliling jalan protokol Jakarta dengan bus terbuka sambil memamerkan trofi juara Liga 1 tahun 2018 yang direbutnya.

Sekarang dengan sebagian besar pemain masih sama, masih ada Marko Simic, Riko Simanjuntak, Ismed Sofyan, Novri Setiawan, Andritany, namun kenapa prestasinya nyungsep?

Memang ada dua figur penting yang sudah mengucapkan selamat tinggal pada Persija, yakni pelatih bertangan dingin Stefano Cugurra dan manajer yang tangannya juga dingin, Gede Widiade.

Stefano sekarang melatih Bali United dan klub dari Pulau Dewata itu saat ini bercokol di puncak klasemen sementara. Sedangkan Gede Widiade kabarnya menangani klub Liga 2 Persiba Balikpapan.

Persija awalnya mendapatkan Ivan Kolev, mantan pelatih timnas senior Indonesia, sebagai pengganti Stefano. Namun karena tak kunjung membawa Persija ke papan atas, Ivan didepak. Sekarang kursi panas itu diambil oleh mantan asisten Luis Milla, pelatih timnas Indonesia tahun lalu.

Julio Banuelos, sang pelatih Persija yang sama seperti Luis Milla berasal dari Spanyol, ternyata tidak lebih baik dari Ivan Kolev. Sampai laga melawan PSM di atas, Persija sudah bermain 13 kali dengan hasil dua kali menang, delapan kali seri dan tiga kali kalah.

Banyak spekulasi bermunculan. Mungkin dulu Gede Widiade punya cara memotivasi pemain, bisa jadi dengan sistem bonus yang menggiurkan. Atau dulu apakah ada peran di belakang layar dari seorang Joko Driyono? Jokdri, begitu Joko Driyono biasa dipanggil, ketika itu masih Ketua Umum PSSI dan sekaligus juga pemegang saham Persija.

Atau siapa tahu para pemain lagi sedih karena nanti mereka tak lagi disebut sebagai klub ibu kota? Kalau mereka masih mau jadi pemain klub ibu kota, mereka harus pindah ke Kalimantan.

Apapun juga Persija perlu berbenah besar-besaran. Agaknya sungguh berat bila mau mempertahankan gelar juara. Tapi setidaknya masih ada harapan untuk finish di papan atas alias enam besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun