Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Bisakah Daftar Penumpang Kapal Laut Setertib Pesawat Terbang?

5 September 2019   16:11 Diperbarui: 5 September 2019   16:19 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah surat pembaca yang dimuat di Kompas hari ini (5/9/2019) berisi keprihatinan terkait relatif seringnya musibah kapal terjadi akhir-akhir ini. A Widi Nugroho, si penulis surat pembaca itu mempertanyakan kompetensi syahbandar dan jajarannya, yang merupakan PNS karier di Kementerian Perhubungan.

Ternyata syahbandar yang sekarang bertugas ada yang berlatar belakang sarjana olahraga. Si penulis menyarankan agar orang-orang yang mengurus transportasi laut sebaiknya berasal dari sekolah bidang pelayaran. Lebih baik lagi bila si petugas pernah bekerja di atas kapal sehingga paham permasalahan yang muncul di lapangan. 

Misalnya soal jumlah penumpang yang melebihi kapasitas kapal, pasti akan sangat berpengaruh pada stabilitas kapal, apalagi ditambah dengan faktor lain seperti angin, ombak dan arus.

Tapi bagi saya sendiri, di samping sangat sependapat dengan surat pembaca di atas, ada hal lain yang sangat mengganggu pikiran saya. Saya sering bertanya dalam hati, seberapa pentingkah keakuratan daftar penumpang kapal di mata perusahaan yang mengelola kapal dan di mata syahbandar yang menerima daftar itu sebelum kapal boleh diberangkatkan?

Soalnya, apabila terjadi kecelakaan kapal, baik di laut, danau, atau sungai, saya agak curiga, jangan-jangan masih ada korban yang tidak ketahuan dan masih misterius karena namanya juga tidak terpampang di daftar penumpang.

Padahal, sama seperti kecelakaan pesawat, kecelakaan kapal laut berpotensi membuat korban terlempar jauh dari lokasi awal kecelakaan. Namun untuk pesawat terbang, daftar penumpang yang ada pada catatan maskapai penerbangan boleh dikatakan akurat. Kalaupun ada penumpang yang memakai nama orang lain, akan ketahuan saat pencocokan nama yang tercantum di tiket dengan nama pada kartu tanda pengenal (KTP) yang diperiksa petugas di bandara.

Coba perhatikan berita tentang pencarian korban kecelakaan kapal, biasanya menyertakan foto daftar nama penumpang yang dibikin secara tulis tangan yang ada coretannya, dan dipampangkan di papan pengumuman di posko tim pencarian korban. Artinya, setelah ada kecelakaan, barulah ada yang memulai membuat daftar nama berdasarkan laporan yang masuk. 

Seharusnya kalau sistemnya sudah rapi seperti daftar penumpang pesawat terbang atau sekarang daftar penumpang kereta api jarak jauh juga sudah rapi, bukankah syahbandar atau perusahaan pengelola kapal tinggal mengambil daftar yang sudah rapi saat kapal mau berangkat?

Tapi ternyata kesadaran pihak-pihak terkait dengan transportasi kapal laut belum memandang penting keakuratan daftar penumpang. Mudah-mudahan dari musibah besar yang terjadi dua minggu yang lalu, yakni terbakarnya Kapal Motor Santika Nusantara di Masalembo, semua pihak tergugah buat melakukan sejumlah langkah perbaikan.

Biasanya aparat di pelabuhan akan memperketat jumlah penumpang agar tidak melebihi kapasitas dan juga mengecek apakah tersedia pelampung yang mencukupi untuk semua penumpang. Hal itu sudah tepat, namun perlu ditambah dengan pengecekan daftar nama penumpang.  Sebaiknya sistem boarding di pesawat terbang yang mengecek kartu pengenal dan tiket penumpang, bisa dicontoh di pelabuhan sebelum kapal diberangkatkan. 

Satu hal yang perlu dicamkan, semua langkah perbaikan itu harus dilakukan secara konsisten, bukan hangat-hangat tahi ayam sehabis ada musibah saja, terus nantinya dilupakan lagi.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun