Pertanyaan saya, ini isu rasialis karena tak mau belanja ke toko milik saudara kita keturunan Tionghoa, isu murni soal akidah, atau semata-mata masalah persaingan bisnis?
Makanya, bagi saya, tempat berbelanja adalah yang tempat yang bisa menjual barang dengan jenis, mutu, harga, dan pelayanannya cocok dengan selera dan kemampuan kantong saya.
Memang di media sosial saya membaca adanya gerakan yang mengimbau masyarakat untuk berbelanja di warung kecil di dekat rumah sendiri.Â
Hal ini saya tangkap bukan sebagai isu rasialis, tapi masalah distribusi pendapatan, agar uang tidak masuk ke jaringan mini market ternama saja.
Ya, ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi ketimpangan pendapatan antar lapisan masyarakat.
Semoga saja masyarakat tidak keliru menangkap maksud gerakan berbelanja ke warung kecil. Bahwa ini jangan didompleng oleh penyebaran isu rasialis yang berbahaya bagi keutuhan bangsa Indonesia yang sudah susah payah kita bina selama ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H