Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pembaruan Budaya Pengantin Minang, Sekarang Pakai Sungkeman

25 Agustus 2019   17:00 Diperbarui: 26 Agustus 2019   03:28 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang penganten dalam prosesi sungkem sebelum akad nikah di Payakumbuh (dok pribadi)

Tentu tradisi Jawa lainnya yang dinilai tidak klop seperti memandikan calon pengantin, calon pengantin menginjak telur, tetap tidak dipakai oleh orang Minang. 

Justru tradisi berpantun antara wakil keluarga mempelai wanita dengan wakil keluarga mempelai pria, yang cenderung lama dan bertele-tele di mata anak muda, tetap bertahan. 

Soalnya ini bukan sembarang pantun. Tapi sekaligus meneliti apakah ada persyaratan yang dibawa pihak keluarga mempelai wanita yang masih kurang, agar calon mempelai pria dapat dibawa ke rumah si wanita tempat akad nikah akan berlangsung.

Saking lamanya berpantun, setelah semua persyaratan lengkap dan para tamu dipersilakan makan, hidangannya sudah dingin semua.

Berhubung saya bukan pakar budaya Minangkabau, saya belum tahu apa kriteria unsur budaya baru yang bisa diterima dan apa unsur budaya lama yang tidak boleh diubah atau dihilangkan. Yang jelas budaya bukan bersifat statis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun