Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menakar Peluang Garuda Muda Menjuarai Turnamen Piala AFF U-15

1 Agustus 2019   00:07 Diperbarui: 1 Agustus 2019   00:16 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prestasi timnas senior Indonesia memang sudah lama redup. Bahkan sekadar untuk bersaing di level Asia Tenggara pun, begitu sulit menjuarai sebuah turnamen, katakanlah Piala AFF atau SEA Games.

Namun selalu muncul harapan bila kita bertanding di level usia remaja, karena tahun lalu, sekadar contoh saja, Garuda Muda berhasil memboyong Piala AFF U-15. Sekarang, Garuda Muda yang tergabung dalam skuad U-15 bentukan tahun 2019 sedang mencoba mempertahankan prestasi tahun lalu.

Garuda Muda cukup beruntung karena tergabung dalam grup A bersama Vietnam, Singapura, Myanmar, Filipina, dan Timor Leste. Tiga negara kuat yang sering jadi momok bagi Indonesia, yakni tuan rumah Thailand, Australia dan Malaysia tergabung dalam grup B yang juga diikuti Kamboja, Brunei dan Laos.

Artinya, di atas kertas harusnya Indonesia mampu mengamankan satu tempat di babak semi final, mengingat hanya satu negara yang sering menjatuhkan mental pemain kita bila berhadapan di lapangan, yakni Vietnam. Berita gembiranya, Vietnam justru telah disikat Garuda Muda pada laga perdana, Sabtu (27/7/2019) lalu, dengan skor 2-0. 

Padahal waktu itu penampilan anak asuh Bima Sakti tersebut belum begitu solid, dan Vietnam lebih banyak melakukan serangan. Tapi ketangguhan penjaga gawang Made Putra dan akurasi tendangan penyerang kita menjadi faktor penentu kemenangan atas Vietnam.

Penampilan Garuda Muda semakin trengginas sewaktu dua hari kemudian menyikat Singapura 3-0. Bukan saja soal skor akhirnya yang menggembirakan, tapi lapangan permainan betul-betul dikuasai Garuda Muda.

Maka laga paling krusial untuk memuluskan langkah ke semi final terjadi pada Rabu (31/7/2019), ketika si kuda hitam Timor Leste yang menjadi ancaman baru harus dihadapi Garuda Muda. 

Negara bekas provinsi ke-27 NKRI tersebut yang selama ini sering kurang diperhitungkan, ternyata tampil ganas dengan melibas Filipina 7-1 dan Myammar 3-1. Tak pelak lagi, sebelum laga Indonesia versus Timor Leste dimulai,  pada klasemen sementara Timor Leste berada paling atas, baru diikuti oleh Indonesia.

Setelah berjuang selama 2 kali 40 menit, akhirnya Garuda Muda harus mengakui inilah laga yang terberat sejauh ini dan harus puas bermain imbang 1-1.

Pada babak pertama skor masih kacamata 0-0. Garuda Muda punya peluang terbaik dari tendangan Muhammad Valeron yang membentur mistar gawang, namun Timor Leste juga punya peluang dari pemainnya yang paling berbahaya Gali Freitas.

Baru sekitar 5 menit babak kedua berlangsung, Garuda Muda berhasil mencetak gol cantik dari sontekan Marselino Ferdinan meneruskan umpan terobosan Faizal.

Sayangnya sepuluh menit kemudian, Freitas yang lolos dari perangkap offside berhasil menanduk bola ke gawang Indonesia. Kiper Made Putra terlanjur maju menyongsong bola tapi kalah cepat dari Freitas.

Tiga menit setelah itu, Garuda Muda membuang peluang emas ketika eksekusi penalti yang diambil Faizal mampu ditepis penjaga gawang Timor Leste.

Dengan demikian untuk sementara yang berada di puncak klasemen masih tetap Timor Leste. Namun peluang Indonesia untuk melaju ke semi final masih sangat terbuka.

Sebetulnya tidak begitu masalah, apakah kita maju ke semi final sebagai juara grup atau sebagai runner up, mengingat lawan yang akan dihadapi bisa dipastikan salah satu dari tiga negara: Thailand, Australia, dan Malaysia. Semuanya sama-sama berbahaya. Tapi secara mental, biasanya kita lebih nyaman bila berhadapan dengan Malaysia.

Kalau bisa terwujud final ideal antara Indonesia dan Thailand akan menjadi partai ulangan mengingat tahun lalu kedua tim ini juga yang berlaga di final di Sidoarjo, Jawa Timur. 

Saat itu Garuda Muda berjaya dengan menang adu penalti 4-3. Pemain yang berlaga tahun lalu, sekarang sudah masuk kelompok umur yang lebih tua. Dengan pemain berbeda, tentu Thailand bertekad menuntaskan dendamnya.

Jadi, secara umum jika Indonesia berhasil menembus partai final, itu sudah di atas ekspektasi, terlepas dari apapun hasilnya. Soalnya Bima Sakti relatif baru membangun kerangka tim, berbeda dengan Fakhri Husaini yang sudah lama melatih timmas U-15 sebelum ikut Piala AFF tahun lalu.

Oke, yang penting sekarang adalah menyelesaikan dulu babak penyisihan karena masih ada dua lawan yang di atas kertas gampang disikat Garuda Muda, Filipina dan Myanmar. Namun bagaimanapun juga Garuda Muda tidak boleh memandang enteng lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun