Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mencegah Perselingkuhan Atas Nama Demokrasi

12 Agustus 2019   22:08 Diperbarui: 12 Agustus 2019   22:09 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanya jika hansip susah menangkap peselingkuh, begutu pula Bawaslu yang sulit untuk mengusut pihak yang terlibat politik uang. Konon hal ini seperti kentut, ada baunya tapi tak kelihatan barangnya.

Berikutnya, pada perkembangan terbaru, ada pengamat yang menduga level demokrasi kita akan semakin turun, bila saja jadi dilakukan amandemen atas UUD 1945. 

Apalagi kalau amandemen tersebut berujung pada perubahan persyaratan dan tata cara pemilihan Presiden. Siapa tahu, nanti seorang Presiden bisa diangkat tiga kali 5 tahun, atau Presiden tidak lagi dipilih rakyat tapi oleh MPR. 

Harapan kita, dalam merumuskan suatu peraturan, harus dipikir matang-matang agar tertutup celah bagi para peselingkuh demokrasi. Umpamanya kembali ke kasus kepala daerah, alangkah baiknya ditutup rapat-rapat bahwa calon yang pernah terjerat kasus korupsi harus dianulir pencalonannya.

Berselingkuh tak mungkin dilakukan secara bertepuk sebelah tangan. Maka di pihak lain, edukasi kepada masyarakat harus pula terus menerus digaungkan agar tidak tergoda dengan politik uang. 

Toh akhirnya yang rugi para pemilih itu sendiri. Uang yang didapat dari "serangan fajar" tidaklah seberapa, tapi kerugian jangka panjangnya luar biasa.

Bupati Kudus (riausky.com)
Bupati Kudus (riausky.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun