Christian 'El Loco' Gonzales, pemain sepak bola yang melambung namanya saat memperkuat timas Indonesia di Piala AFF 2010, ternyata belum habis.
Kebetulan tiga hari lalu timnas senior Indonesia baru saja dipermalukan Malaysia di Gelora Bung Karno (GBK) dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022.Â
Indonesia kalah 2-3. Tapi yang bikin kita kehilangan muka adalah tindakan brutal sebagian suporter kita terhadap suporter tamu, baik sebelum, selama ataupun seusai pertandingan. Saat ini PSSI terancam mendapat hukuman dari FIFA.
Nah, boleh dong kita bernostalgia. Sembilan tahun lalu, juga di GBK pada laga awal Piala AFF, Indonesia membantai Malaysia 5-1. Tak ada kericuhan. Dan bintang utamanya adalah pemain naturalisasi pertama di tanah air. Ya, itulah Christian Gonzales, lelaki kelahiran Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976.
Ternyata meskipun sudah berusia 43 tahun, pria yang beristrikan seorang perempuan Indonesia ini masih mampu menjadi pemain inti di klub profesional, meski bukan lagi klub elit yang berkompetisi di Liga 1, tapi klub Liga 2.Â
Tahun lalu ia memperkuat dan sukses mengantarkan PSS Sleman menjuarai Liga 2 dan sekaligus meraih tiket promosi ke Liga 1. Tahun ini El Loco bermain di klub PSIM Yogyakarta yang juga sangat berambisi untuk promosi ke Liga 1.
Hari Minggu siang sampai sore kemarin (8/8/2019), PSIM menggelar hajatan dengan mengadakan turnamen Trofeo Hamengku Buwono X Cup di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.
Dalam sistem Trofeo, ada tiga klub yang berlaga dalam satu hari yang sama. Pertandingan hanya berlangsung 45 menit tapi sebanyak 3 kali, dalam arti setiap klub tampil 2 kali.
Yang ikut di turnamen tersebut adalah tuan rumah PSIM, Timnas U-23 yang dipersiapkan untuk SEA Games akhir tahun ini di Filipina, dan Bali United yang sekarang memuncaki klasemen sementara Liga 1.
Sayangnya, saat laga pertama antara PSIM dan Bali United, Gonzales tidak diturunkan pelatih Aji Santoso. Memang kedua tim banyak menurunkan pemain pelapis. Padahal dalam laga di Liga 2, Gonzales menjadi pemain inti, bahkan sekaligus sebagai kapten.
Pertandingan waktu normal 45 menit PSIM melawan Bali United berakhir imbang 0-0. Sehingga harus diakhiri dengan adu pinalti yang dimenangkan PSIM 4-3.  Pada laga kedua Bali United harus mengakui keunggulan  timnas U-23 yang diasuh Indra Sjafri dengan kekalahan tipis 0-1.Â
Nah, sebelum pertandingan terakhir antara PSIM melawan timnas U-23, terlihat saat pemanasan Christian Gonzales datang menyalami beberapa pemain timnas yang merupakan harapan masa depan persepakbolaan kita.Â
Gonzales berbincang akrab dengan pemain timnas. Hal ini dibalas oleh pemain timnas yang dengan sopan membungkukkan badan sebagai penghormatan buat sang legenda yang tetap bersemangat menunjukkan kiprahnya di lapangan hijau.Â
Memang skor akhir laga timnas U-23 kontra PSIM adalah 4-1 yang menjadi kemenangan telak timnas, sekaligus mengantarkannya meraih tofi Hamengku Buwono X. Â Tapi soal semangat mereka layak meneladani seorang Christian Gonzales.Â
Bukan hanya untuk Indonesia, bahkan secara internasional sangat langka pemain sepak bola profesional yang mampu bertahan sampai usia 43 tahun. Kalaupun ada, kebanyakan berposisi sebagai penjaga gawang yang relatif tidak banyak bergerak. Â Sedangkan Gonzales adalah seorang striker.Â
Bagaimana Christian Gonzales menjaga kebugaran tubuhnya dan memelihara skill-nya, Â layak diteladani mereka yang berkecimpung sebagai pemain sepak bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H