Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga, kata peribahasa. Â Begitulah, pemimpin klasemen sementara Liga 1 musim kompetisi 2019, Bali United, akhirnya mengalami kekalahan juga. Padahal pada enam laga yang telah dilakoninya sebelumnya, Bali United hanya sekali bermain imbang, selebihnya mampu memenangkan pertandingan.
Bertanding di Martapura, Kalimantan Selatan, Minggu malam (14/7/2019), klub kebanggaan Pulau Dewata itu takluk dari tuan rumah Barito Putera yang justru belum pernah menang sebelumnya. Barito sebelumnya telah memainkan tujuh kali pertandingan dengan empat kali imbang dan tiga kali kalah, sehingga membuat pelatih kepalanya Jacksen F Tiago mengundurkan diri.
Ternyata Yunan Helmi yang dulu asisten Jacksen dan sekarang naik pangkat jadi pelatih kepala berhasil meracik strategi yang tepat untuk meredam kecepatan Bali United. Barito akhirnya menang dengan skor tipis 1-0.
Gol semata wayang itu dicetak melalui sundulan kepala skuad asing Barito yang baru direkrut tahun ini, Rafael Silva, pada menit 81. Rafael yang tidak mendapat pengawalan yang ketat dengan jitu menanduk bola dari tendangan bebas yang dieksekusi Rizky Pora.
Bali United segara melakukan pembalasan dan tiga menit kemudian Willian Pacheko berhasil menyundul bola ke gawang Barito menyambut sebuah sepak pojok. Namun wasit menganulir gol tersebut karena penjaga gawang Barito, Aditia Harlan, terlebih dahulu dilanggar oleh seorang pemain Bali United.
Setelah gol yang dianulir tersebut, permainan Bali United jadi rusak karena beberapa pemainnya terpancing melakukan tindakan kasar. Willian Pacheko akhirnya menerima kartu merah karena menjatuhkan Gavin Kwan, pemain cadangan Barito yang baru beberapa menit masuk lapangan.
Dengan kekalahan Bali United, pimpinan klasemen sementara diambil alih oleh klub tentara PS Tira Kabo, sedangkan kemenangan perdana Barito Putera membawanya terhinda dari zona merah dan nangkring di posisi 14.
Menarik mengamati keperkasaan Tira Kabo setelah tahun ini ditukangi oleh pelatih kawakan Rahmad Darmawan. Meskipun mayoritas pemain lama masih dipertahankan tapi Rahmad mampu meningkatkan level permainannya menjadi lebih berbahaya bagi kubu lawan.Â
Tira Kabo bersama Madura United sejauh ini masih menjadi "tupai yang belum pernah jatuh" karena belum pernah kalah. Sabtu malam (13/7/2019) lalu kedua raksasa ini bertemu di markas Tira di Stadion Pakansari Cibinong dengan skor akhir imbang 2-2, meski Tira sempat unggul lebih dulu 2-0.
Dengan demikian kedua klub memperpanjang rekor tidak terkalahkannya. Tira telah bertanding 8 kali dengan 4 kali menang dan 4 kali seri. Madura bermain 6 kali dengan 4 kali menang dan 2 kali seri, dan untuk sementara menduduki posisi 3 di bawah Bali United.
Adapun klub yang belum pernah menang sekalipun adalah penghuni peringkat dua terbawah, Persipura dan Semen Padang. Bagi Persipura sebetulnya hal ini mengherankan bila mengingat prestasinya di masa lalu yang beberapa kali menjadi juara nasional.Â
Sedangkan Semen Padang memang berstatus klub promosi yang tahun lalu berkompetisi di Liga 2. Persipura memecat pelatihnya Luciano Leandro dan menggaet Jacksen F Tiago yang mundur dari Barito Putera. Jacksen pernah membawa Persipura menjuarai Liga Super Indonesia 2011 dan 2013.Â
Di samping itu Jacksen juga tercatat sebagai pelatih terlama di Persipura yakni dari 2008 sampai 2014. Bisa dikatakan bagi pelatih asal Brazil itu, ibarat pulang kampung ke Jayapura.Â
Semen Padang masih mencari pelatih kepala definitif setelah Syafrianto Rusli mengundurkan diri. Untuk sementara, Welliansyah mantan pemain Semen Padang era 1990-an, yang tadinya asisten pelatih, ditunjuk menjadi caretaker.
Pertandingan di Liga 1 semakin menarik untuk dicermati, kapan Tira Kabo dan Madura United akan mengalami kekalahan pertamanya? Kapan pula Persipura dan Semen Padang menuai kemenangan pertama? Kita tunggu saja pada laga-laga selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H