Harganya relatif murah, ini yang membuat pelanggan tak khawatir datang dalam rombongan besar. Rombongan saya yang berjumlah 14 orang, tidak sampai menghabiskan dua lembar uang Rp 100.000.
Gaya penyajiannya yang sangat kental warna tradisionalnya menjadi faktor pembeda, dalam buku teks ilmu pemasaran disebut menerapkan strategi diferensiasi.
Tapi bila nanti ada investor besar yang membangun warung dengan tampilan ala kafe anak gaul, tentu akan muncul tekanan persaingan, yang bisa jadi membuat warung sederhana akan berkurang pelanggannya.
Bila anda lagi berada di Sumbar, tak ada salahnya mencoba sensasi nikmatnya minum kopi kawa daun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H