Mungkin dengan mengorbankan pelayanan tersebutlah, harga bisa ditekan serendah mungkin. Apalagi Tip Top sangat minim memasang iklan di media massa termasuk di media daring. Biaya promosinya justru berupa pemberian diskon untuk produk tertentu, yang membuat pelanggan kalap berbelanja.
Dulu, saat Carrefour baru dibuka di Jakarta, dalam iklannya mengklaim sebagai swalayan termurah dan menantang pelanggannya bila menemukan barang yang sama di swalayan lain dengan harga lebih murah, Carrefour akan mengembalikan uang pelanggan sebesar selisih harga.
Namun sejak diakuisisi Kelompok Bisnis Trans, Carrefour tidak berani beriklan seperti itu lagi, dan sekarang pelanggannya tidak lagi seramai sebelumnya.
Pasar swalayan konvensional bagaimanapun juga masih dibutuhkan masyarakat. Tapi pengelolanya di samping melayani pelanggan yang datang langsung, mau tak mau memang perlu menyediakan layanan secara daring dan bekerja sama dengan pihak ekspedisi untuk mengantar barang ke rumah pemesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H