Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Yang Disebut-sebut sebagai Calon Kuat Gubernur Sumbar

20 Juni 2019   10:07 Diperbarui: 20 Juni 2019   10:09 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno berceramah di masjid (republika.co.id)

Gubernur Sumbar saat ini, Irwan Prayitno, akan habis masa jabatannya pada tahun 2020. Irwan yang merupakan politisi asal PKS tersebut tidak mungkin bertarung lagi karena sudah menjabat selama dua periode.

Irwan Prayitno, meski namanya berbau Jawa, tapi asli urang awak yang lahir di perantauan, yakni di Yogyakarta pada tahun 1963. Kebetulan ayah dan ibunya sama-sama dosen di IAIN Imam Bonjol Padang yang sebelumnya juga sama-sama lulusan PTAIN Yogyakarta.

Mungkin gara-gara nama berbau Jawa tersebut, saat pertama kali mencoba peruntungannya untuk pilgub Sumbar 2005, Irwan kalah dari Gamawan Fauzi. Tapi harus diakui nama Gamawan yang sebelumnya sukses sebagai Bupati Solok, saat itu lagi jaya-jayanya, bahkan setelah itu Gamawan diberi kepercayaan oleh SBY sebagai Menteri Dalam Negeri.

Barulah pada pilgub 2010 dan berlanjut pada pilgub 2015, Irwan Prayitno yang alumni Fakultas Psikologi UI ini tak terbendung lagi. Di samping PKS memang kuat di Sumbar, sosok Irwan yang sederhana, gampang di terima banyak kalangan. Apalagi ia mahir memberikan ceramah agama. 

Nah untuk pilgub 2020, ada 2 orang kepala daerah yang berasal dari PKS yang disebut-sebut berpeluang menjadi penganti Irwan. Keduanya adalah Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah dan Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi. 

Baik Mahyeldi maupun Riza sedang dalam periode kedua sebagai wali kota, artinya elektabilitasnya relatif tinggi. Mahyeldi adalah alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas, sedangkan Riza alumni Teknik Elektro ITB

Namun tentu jangan dilupakan calon dari partai Gerindra yang menjadi partai pemenang pileg 2019 di Sumbar. Berkemungkinan Andre Rosiade, Wasekjen Gerindra yang popularitasnya lumayan meningkat karena juga menjadi juru bicara pasangan Prabowo-Sandi, akan ikut bursa pilgub Sumbar, meskipun Andre juga terpilih sebagai anggota DPR-RI periode 2019-2024.

Wajah Andre sering nongol di televisi dan gaya bicaranya yang tertata baik, ikut mendongkrak popularitas alumni Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti ini.

Sekarang di media sosial yang banyak diikuti warga Sumbar beredar beberapa versi pooling kandidat calon gubernur Sumbar. Tapi di versi manapun, ketiga calon di atas selalu masuk daftar.

Adapun calon lain yang masuk di satu versi tapi di versi lain namanya tidak tercantum, tapi tetap  pantas diperhitungkan adalah Tifatul Sembiring. Ia seorang petinggi PKS, mantan menteri di era SBY, meski bermarga Sembiring dari ayahnya, tapi ibunya asli Bukittinggi yang juga kota kelahiran Tifatul.

Jelas bahwa PKS akan sulit juga memilih siapa dari ketiga kadernya (Mahyeldi, Riza dan Tifatul) yang paling layak untuk diusung sebagai cagub, dengan catatan kadernya yang tidak diusung bisa saja loncat menjadi calon dari partai lain.

Berikutnya ada juga nama Arcandra Tahar yang sekarang menempati posisi Wakil Menteri ESDM. Dulu sempat heboh soal kewarganegaraan gandanya karena Arcandra yang ahli perminyakan ini juga memegang paspor Amerika Serikat. Tapi tak dapat dipungkiri, ia adalah salah satu orang pintar asal Sumbar. 

Yang juga masuk pooling adalah Nasrul Abit (sekarang Wakil Gubernur Sumbar), Ali Mukhni (Bupati Padang Pariaman), Ganefri (Rektor Universitas Negeri Padang), Indra Catri (Bupati Agam), Fakhrizal (Kapolda Sumbar) dan Mulyadi (terpilih menjadi anggota DPR-RI 2019-2024 dari Demokrat).

Nasrul Abit merupakan Ketua DPD Gerindra Sumbar saat ini. Tentu bila sudah waktunya untuk pendaftaran cagub, Gerindra harus menetapkan siapa yang lebih dijagokan, Nasrul atau Andre Rosiade. Ali Mukhni adalah Ketua DPW PAN Sumbar. Indra Catri bukan pengurus partai, tapi saat pilkada untuk menduduki Bupati Agam, ia diusung oleh Gerindra dan PKS.

Sedangkan Ganefri dan Fakhrizal, sama dengan Arcandra, belum punya kendaraan politik. Namun peluangnya untuk digandeng secara bersama-sama oleh partai kecil tetap ada. Ingat, PDIP dan PKB yang partai besar secara nasional, di Sumbar tergolong partai kecil, di bawah Gerindra, PKS, PAN, Golkar, Demokrat, Nasdem dan PPP.

PDIP pernah sukses mengantarkan Gamawan Fauzi menjadi Gubernur Sumbar pada tahun 2005, meskipun Gamawan bukan kader PDIP. Bisa jadi hal yang sama dilakukan untuk Ganefri yang pada tahun 2017 sebagai Rektor UNP menganugerahkan gelar doktor honoris causa di bidang politik pendidikan bagi Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.

Atau bila melihat kedekatan Presiden Jokowi dengan Arcandra, tentu juga menjadi pilihan lain bagi PDIP. Untuk Fakhrizal karena masih berdinas aktif di kepolisian tentu harus mengundurkan diri bila ada partai yang meminangnya untuk cagub. 

Fakhrizal terkenal sebagai kapolda yang simpatik dan dan pers lokal menjulukinya sebagai kapolda ideal di Ranah Minang. Tapi julukan kapolda ideal itu bisa jadi karena jarang Kapolda Sumbar yang putra Minang seperti Fakhrizal.

Apakah di antara nama-nama di atas betul-betul akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur Sumbar 2020,  atau ada calon di luar itu, kita tunggu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun