Patut diwaspadai, siapa tahu kecenderungan memasang angka laba yang overstated juga terjadi di bank-bank, terutama bank-bank milik negara, mungkin dengan maksud agar mendapat penilaian yang bagus dari Kementerian BUMN. Laba yang overstated adakalanya dilakukan dengan mengurangi pencadangan yang harus dilakukan bank sebagai bumper bila terjadi kenaikan NPL.
Sebagai kesimpulan, dapat dikatakan bahwa keberhasilan BI dalam memelihara SSK bermula dari keakuratan dalam mengidentikasi sumber risiko sistemik. Ini bisa terwujud bila BI mampu mencermati dan tidak percaya begitu saja dengan ST yang dibuat bank.
ST tetap diperlukan, tapi perlu digali, bahkan mungkin direvisi bila BI punya data lain sebagai pembanding. Data lain tersebut bisa didapat apabila BI, OJK, LPS, BPK, PPATK, dan instansi terkait lainnya sering ke lapangan dan saling berkoordinasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H