Timnas U-23 yang digembleng oleh pelatih bertangan dingin Indra Sjafri sejak beberapa bulan terakhir ini telah mengalami pasang surut dari sisi prestasi.
Sempat dipuja ketika berhasil menggondol juara AFF U-23 yang berlangsung di Kamboja, Februari 2019 lalu dengan mengalahkan dua raksasa Asia Tenggara yakni Vietnam di babak semi final dan Thailand di babak final, sebulan setelah itu tersisih dalam babak kualifikasi Piala AFC U-23 di Vietnam.
Kemudian kegiatan timnas U-23 agak lama vakum, sekarang beruntung diundang untuk berpartisipasi di Merlion Cup, Singapura, yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 7 sampai 9 Juni 2019.Â
Memang tidak ada target yang dibebankan pada timnas U-23, mengingat para pemain baru saja berkumpul saat break Liga 1 dua hari lalu. Target yang tak bisa ditawar adalah mempersembahkan medali emas di Sea Games 2019 di Manila, Desember mendatang.Â
Lagi pula, Merlion Cup berlangsung pada saat pemain masih dalam suasana merayakan Idul Fitri, agak sulit mengharapkan pemain akan tampil pada performa terbaiknya.
Patut dicatat, tiga pemain timnas U-23 yang bermain di liga luar negeri tidak dipanggil Indra Sjafri, artinya tidak bakal dibawa ke Singapura. Ketiga pemain tersebut adalah Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk, Polandia), Firza Andika (AFC Tubize, Belgia) dan Saddil Ramdani  (Pahang FA, Malaysia).
Selain itu, duo Papua, Marinus Wanewar dan Todd Rivaldo Fere, juga tidak dipanggil kali ini. Namun ada pemain asal Papua yang baru pertama kali dipanggil Indra Sjafri, yakni Yacob Sayuri yang bermain di Barito Putera.
Namun tentu saja ajang Merlion Cup menjadi sangat berharga sebagai uji coba mengingat lawan yang dihadapi sesama berlabel U-23 yang juga akan tampil di Sea Games, yakni dari Thailand, Filipina, dan tuan rumah Singapura. Selanjutnya, Indra Sjafri bisa melihat kesiapan pemain lain, agar nanti di Sea Games tidak terlalu tergantung pada Egy, Firza, Saddil atau Marinus.
Sebelum terbang ke Singapura, timnas U-23 melakukan uji coba melawan klub Liga 2, PSIM Yogyakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu malam (2/6/2019).Â
PSIM adalah klub favorit untuk promosi ke Liga 1 tahun depan karena sekarang dilatih oleh Vladimir Vujovic dan diperkuat oleh dua orang pemain senior naturalisasi, Christian Gonzales dan Raphael Maitomo.
Adapun hasil akhir dari laga tersebut adalah 0-0. Timnas lebih banyak tertekan, namun sejumlah peluang yang didapat PSIM tidak membuahklan gol karena tidak akuratnya tendangan ke arah gawang timnas atau mampu diselamatkan penjaga gawang Nadeo Argawinata yang tampil di babak pertama dan Diki Indrayana di babak kedua.
Sebaliknya gaya permainan yang menjadi ciri khas Indra Sjafri berupa umpan-umpan pendek, justru tidak banyak terlihat karena jarak antar pemain yang agak jauh. Dua peluang timnas di babak kedua dari tendangan Sani Rizki dan Rafli masih dapat dihalau penjaga gawang PSIM.
Indra sengaja melakukan banyak sekali penggantian pemain karena laga ini sekaligus menjadi ajang seleksi. Mudah-mudahan saat tampil di Merlion Cup nanti timnas U-23 bisa tampil lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H