Bahkan kalau kita berbicara pertanian dalam arti luas, termasuk juga pada usaha peternakan seperti beternak ayam dan memelihara sapi. Namun kalau kita ikuti trend sekarang, seiring dengan maraknya warung jalanan yang menyediakan pecel lele yang menyebar di seluruh penjuru nusantara, maka ternak lele pun juga menggeliat.
Tidak sedikit pula kita membaca kehebatan kreativitas sekelompok anak muda yang berhasil membangun usaha pertanian yang terpadu dengan agrowisata sehingga membuka peluang kerja bagi anak muda di desa setempat. Yang jelas teknik berpromosi di media sosial harus dilakukan agar usaha yang dilakukan mendapatkan pelanggan yang banyak.
Memang ada pula cara lain yang dilakukan teman-teman saya, seperti ikut menanamkan modal untuk satu atau dua kapling kebun sawit, atau kebun kurma yang lagi marak di daerah Riau.Â
Namun menurut saya, hanya sebagai investor dan menunggu bagi hasil dari orang yang diserahi tugas buat mengelola kebun, bersifat spekulatif, kecuali kalau si investor secara periodik mengunjungi kebunnya agar mengetahui permasalahan di lapangan.
Intinya, saya ingin mengemukakan bahwa bertani itu tidak lagi identik dengan kemelaratan dan keterbelakangan. Jangan undersetimate dengan para petani generasi sekarang, mereka adalah anak muda yang tangguh yang pantas diteladani oleh yang lain.
Keberhasilan para pemuda petani tersebut, sehingga mereka mendapatkan penghasilan yang memadai dan tidak tertinggal dalam mengikuti perkembangan zaman, diyakini akan merubah citra petani menjadi profesi yang diminati nantinya.
Pada gilirannya, bila Indonesia berhasil membangun pertaniannya dengan cara-cara modern, maka kesejahteraan masyarakat pun juga meningkat sekaligus ketersediaan pangan dan hasil pertanian lainnya terpenuhi.
Hal itu akan terwujud bila ditunjang dengan tersedianya tenaga penyuluh pertanian yang mau sering-sering terjun ke lapangan memberikan bantuan konsultasi, penyebaran hasil penelitian dari balai penelitian yang gampang diaplikasikan oleh para petani, dan memperbanyak sekaligus mempermudah pemberian fasilitas kredit dari bank-bank dengan pola Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sebetulnya telah diprogramkan oleh pemerintah.Â
Yang terpenting dari semua itu adalah memberikan informasi yang melimpah kepada anak muda agar termotivasi untuk berusaha di bidang pertanian. Peran koperasi pertanian diperlukan sebagai wadah bagi kelompok tani. Jika bertani secara sendiri-sendiri, petaninya akan mudah putus asa bila kekurangan modal atau lahan, inilah yang perlu dijembatani oleh koperasi.
Banyak orang melihat pertanian bukan bidang yang menjanjikan, tapi saya melihat secercah harapan yang akan membuat masa depan pertanian kita akan berkilau dari usaha generasi muda yang mau bertani.