Sore ini, Selasa (9/4/2019), telah digelar pertandingan final turnamen Piala Presiden leg pertama. Dua klub finalis, Persebaya Surabaya dan Arema Malang, berlaga di Gelora Bung Tomo Surabaya.
Derby klasik sesama Jawa Timur yang memiliki sejarah rivalitas yang panjang tersebut disesaki sekitar 50.000 orang penonton sesuai dengan kapasitas stadion, mayoritas adalah bonek, julukan bagi pendukung setia Persebaya.
Kedua klub layak bertemu di laga final. Persebaya satu-satunya klub dari 20 klub yang ikut Piala Presiden yang belum terkalahkan. Terakhir di semi final Persebaya menyingkirkan Madura United dengan skor agregat 4-2.
Arema meskipun di babak penyisihan pernah dikalahkan Persela Lamongan dan maju ke 8 besar dari jalur tiga runner up terbaik, namun tampil beringas di semi final dengan menang telak atas Kalteng Putra 3-0 di leg pertama dan juga 3-0 di leg kedua.
Pada laga final di Gelora Bung Tomo, Persebaya unggul cepat pada menit ke 4 dari tendangan Irfan Jaya yang melengkung dari sisi kanan ke tiang jauh yang tak mampu diselamatkan penjaga gawang Arema.
Namun setelah itu Persebaya menurunkan tempo permainan yang menjadi bumerang ketika penyerang Arema Hendro Siswanto berhasil menyerobot bola yang dikirimkan ke pemain Persebaya Fandi Eko Utomo.Â
Tanpa ampun Hendro menggiring bola dengan cepat dan menuntaskannya dengan tendangan keras yang tak mampu dihalau penjaga gawang Persebaya Miswar Saputra. Gol balasan Arema tercipta pada menit 32.
Pada babak kedua pertandingan semakin sengit. Trio pemain asing Persebaya, Damian Lizio, Manu Dzalilov dan Amido Balde, mengobrak abrik pertahanan Arema. Tapi Arema pun mendapat beberapa peluang emas dari Makan Konate, Ricky Kayame, dan Dedik Setiawan.
Gol kedua Persebaya dicetak dari titik penalti pada menit 70 yang dieksekusi dengan baik oleh Damian Lizio. Penjaga gawang Arema Kartika Aji sebetulnya sudah mampu menebak arah bola, tapi bola yang diarahkan ke sudut kiri tak terjangkau tangan Kartika. Hadiah penalti diberikan wasit setelah Amido Balde dijatuhkan oleh Hamka Hamzah, palang pintu Arema.Â
Arema tidak membiarkan Presebaya unggul dalam waktu lama. Delapan menit kemudian, Arema kembali menyamakan kedudukan dari gol cantik, tendangan bebas dari jarak jauh yang diambil Makan Konate.
Tendangan melengkung tersebut tampaknya berupa umpan untuk disundul pemain Arema lainnya. Tapi kesalahan posisi penjaga gawang Miswar Saputra yang terlalu maju, malah membuat bola meluncur mulus masuk gawang.