Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Hari Gini Masih Ada Direktur BUMN yang Korupsi?

29 Maret 2019   09:19 Diperbarui: 29 Maret 2019   20:01 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Said Didu, OTT KPK terhadap direksi BUMN merupakan puncak gunung es, karena pengangkatan direksi dan komisaris BUMN tidak lagi berdasarkan kompetensi, tidak prudent, dan tidak berbasis profesionalisme. Orang yang mau jadi direksi dan komisaris mencari lobi dan pasti ada balas jasanya.

Said menambahkan bahwa kini masa jabatan direksi dan komisaris tidak konsisten lima tahun. Mereka bisa diberhentikan kapan saja dengan beragam alasan. Para direksi dan komisaris yang ingin bertahan, lanjutnya, harus 'menyetorkan' sejumlah uang agar jabatannya bertahan lama, yang kemungkinan bisa saja berasal dari hasil korupsi.

Tudingan Said Didu di atas sayangnya tidak menyebutkan kepada siapa setoran tersebut diberikan, sehingga masih memerlukan klarifikasi lebih lanjut. Tapi sebagai alarm, pernyataan itu perlu didalami oleh pihak-pihak yang berkepentingan, karena kasihan juga bila nanti disamaratakan, direktur BUMN yang bersih ikut dicap jelek oleh masyarakat.

Untuk saat ini, terhadap direktur BUMN yang terkena OTT lebih tepat disebut sebagai oknum saja, dan pembahasannya tidak dipolitisir ke agenda pilpres mendatang.

ilustrasi: Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan saat menggelar konferensi pers terkait operasi tangkap tangan pejabat PT PAL Indonesia, di Gedung KPK Jakarta, Jumat (31/3/2017). (Foto: KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN)
ilustrasi: Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan saat menggelar konferensi pers terkait operasi tangkap tangan pejabat PT PAL Indonesia, di Gedung KPK Jakarta, Jumat (31/3/2017). (Foto: KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun