Babak kualifikasi Piala AFC U-23 untuk Grup K, yang diikuti Indonesia, Thailand, Brunei dan tuan rumah Vietnam, sudah dimulai hari ini, Jumat (22/3/2019), di Hanoi, ibukota Vietnam.
Pada laga pembuka timnas U-23 Indonesia berhadapan dengan Thailand. Pelatih Indra Sjafri menurunkan Awan Setho sebagai penjaga gawang, dengan barisan pertahanan yang diisi oleh Firz Andika, Andy Setio, Rahmat Irianto, dan Asnawi Mangkualam.
Di lapangan tengah terdapat Egy Maulana Vikri, Gian Zola dan Luthfi Kamal. Pemain sayap ditempati Saddil Ramdani dan Osvaldo Haay, serta ujung tombak Marinus Wanewar.
Dari komposisi di atas, terlihat para pemain sama dengan skuad yang menjuarai Piala AFF U-22 bulan lalu di Kamboja, ditambah dua pemain yang baru bergabung yakni Egy dan Saddil. Keduanya adalah pemain yang merumput di luar negeri, Egy di Polandia dan Saddil di Malaysia.
Indonesia terakhir bertemu Thailand di partai final Piala AFF yang dimenangkan Indonesia 2-1. Thailand tentu menjadikan ajang di Vietnam ini untuk membalas dendam, yang terlihat dari serangan gencarnya sepanjang pertandingan.
Pada menit 22 Thailand unggul 1-0 lewat sundulan tajam pemain belakangnya, Sinnaphat, menyambut tendangan bebas dari sisi kiri kanan. Indonesia sulit keluar dari tekanan dan seperti kehilangan irama permainan yang dipertunjukan saat di Piala AFF.
Thailand lagi-lagi mencetak gol pada menit 50. Kali ini dari titik penalti yang dieksekusi kaptennya, Supachai Chaided. Penalti diberikan wasit setelah Rahmat Irianto melakukan pelanggaran.
Timnas U-23 semakin tertinggal ketika dua gol beruntun dilesakkan Thailand pada menit 71 dan 73, masing-masing dari sontekan Supachai yang tak terkawal saat menerima umpan dari rusuk kanan dan tendangan lambung dari Supachok Sarachat.
Beberapa menit sebelum laga usai, Dimas Drajat berhasil menceploskan bola ke gawang Thailand, namun gol itu dianulir wasit karena dinilai offside.
Thailand tampaknya sudah mempelajari betul gaya permainan Indonesia dan berhasil meramu strategi untuk menguncinya sehingga permainan Indonesia tidak berkembang.
Memang harapan Indonesia belum musnah, namun tentu semakin berat karena harus menang dengan skor besar atas Vietnam dan Brunei, agar kalau bisa menempati runner up, punya poin dan selisih gol yang lebih baik dari runner up beberapa grup lain, karena tidak semua runner up maju ke putaran final Januari 2020 di Thailand. Sedangkan juara grup, otomatis melaju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H