Jelaslah, bila Aksi Kamisan tak pernah lelah, menolak untuk lupa, ya memang seharusnya begitu, sama sekali tidak perlu buat move on, sampai semua kasus pelanggaran tersebut diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Adapun tentang Laut Bercerita, novel ini terbagi atas dua bagian, bagian cerita dari seseorang yang bernama Biru Laut, mahasiswa di Yogyakarta namun lebih sibuk dengan kegiatannya sebagai aktivis yang mengkritisi pemerintah, serta bagian cerita dari Asmara Jati, adik perempuan dari Biru Laut.
Biru Laut adalah tokoh yang hilang tanpa jejak, dan Asmara Jati ikut berjuang dalam Aksi Kamisan, menuntut perhatian dari pemerintah. Asmara mampu berpikir rasional dan menerima kenyataan bahwa kakaknya sudah tiada, namun tidak demikian dengan kedua orang tuanya yang selalu menyiapkan makanan, merasa sewaktu-waktu anaknya Biru Laut pulang ke rumahnya.
Novel ini tergolong enak dibaca, tidak begitu berat karena sebagai mantan wartawan, Leila memilih menggunakan  kalimat yang gampang dipahami. Namun khususnya pada bagian pertama, kisah dari seorang Biru Laut, bab demi babnya tidak diurut secara kronologis, terlalu sering pakai teknik flashback, membuat pembaca perlu lebih cermat melahapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H