Denny Sumargo (DS) dan DJ Verny Hasan (VH), keduanya adalah selebriti, makanya berita tentang mereka masuk ke program info selebriti di berbagai stasiun televisi. Program seperti ini sering membahas gosip, namun kasus yang baru-baru ini mencuat terkait DS dan VH, menarik untuk diangkat karena siapa saja bisa menarik pelajaran dari kasus tersebut.
Cerita ringkasnya begini, eh, tapi sebelumnya saya mohon maaf bila tidak terlalu akurat, karena saya hanya menyimak dari berita salah satu stasiun televisi tadi pagi (8/3/2019), dan berdasarkan ingatan saya mengisahkannya kembali. Tujuan saya bukan keakuratan cerita tapi untuk menjadi pelajaran bagi kita semua.
VH punya seorang putri berusia 6 tahun bernama Aliesa,  yang belum jelas siapa ayahnya, namun tudingan mengarah ke seoarng atlet basket yang kemudian hijrah menjadi bintang film, DS. VH sendiri adalah seorang disc-jockey (DJ) atau yang ahli memilih dan menyambungkan satu lagu ke lagu lainnya di tempat-tempat anak muda biasa dugem (dunia gemerlap).
Mungkin gara-gara tudingan yang dari dulu dibantah oleh DS itu, hubungan DS dengan pacarnya Dita Soedarjo yang sempat merencanakan pernikahan, akhirnya batal. Dita dikabarkan sempat mengklarifikasi ke VH, apakah DS betul-betul ayah dari anaknya.
Tudingan dan kecurigaan boleh-boleh saja, namun di zaman canggih sekarang ini alat uji siapa ayah biologis seseorang sudah bisa dilakukan melalui tes DNA. Entah kenapa, setelah 6 tahun berlalu, barulah DS dan VH setuju melakukan tes DNA di Lembaga Eijkman, sebuah lembaga penelitian bidang biologi milik pemerintah dengan reputasi internasional.
Nah hasil tes itu rupanya diunggah oleh ibunya DS, dan menyebarlah ceritanya di media massa. Akhirnya publik mengetahui bahwa DS bukan ayah dari Aliesa. VH pun sudah menyatakan permintaan maafnya pada DS.
Kisah tentang DS-VH saya cukupkan sedemikian saja, bagi yang ingin cerita lebih lengkap silakan berselancar di dunia maya. Tapi, mudah-mudahan saya keliru, perilaku pergaulan bebas tidak hanya menjangkiti para artis, namun juga merambah pada banyak remaja dan anak muda, bahkan sampai ke pelosok desa. Apalagi sejak internet tersedia di mana-mana, dan semua orang sudah punya smartphone yang ikut membentuk perilaku penggunanya.
Makanya, jalan satu-satunya untuk mencegah agar tidak ada lagi kasus anak tanpa ayah yang jelas, kembali ke ajaran agama masing-masing yang mengharamkan perzinaan.Â
Sebetulnya baik laki-laki maupun perempuan sama-sama dituntut untuk tidak berperilaku seks bebas, karena kontribusi keduanya seimbang, kecuali dalum kasus perkosaan. Namun mengingat yang akan melahirkan adalah seorang perempuan, maka tentu perlu diingatkan agar ekstra hati-hati dan tegas menolak bila pacarnya mulai "bergerilya" ke zona berbahaya.Â
Penolakan itu perlu dilakukan meskipun dengan risiko putus pacaran. Seorang lelaki yang betul-betul mencintai wanita pujaannya harusnya sabar menanti sampai hubungannya diikat oleh pernikahan yang sakral.
Bagi yang telah terlanjur bermain api, diharapkan untuk tidak main tuding. Bisa jadi seorang lelaki yang baru tidur satu kali dengan seorang wanita, membuahkan kehamilan. Padahal mungkin sang wanita melakukan hal serupa sebelumnya yang lebih sering dengan lelaki lain, malah tidak apa-apa.
Makanya bila ada perselisihan, melakukan tes DNA adalah cara terbaik untuk membuktikan siapa ayah biologis dari seorang anak. Tak kalah penting pula untuk mencermati perkembangan psikologis pada anak yang tidak mengetahui siapa ayahnya. Kalau perlu, anak tersebut didampingi oleh ahlinya yang mendalami psikologi anak.
Banyak pula mereka yang melakukan seks bebas yang beranggapan sepanjang memakai obat atau alat pencegah kehamilan, akan aman-aman saja. Namun kemungkinan gagalnya obat atau alat tersebut tetap ada.Â
Kalau kita kembali ke ajaran agama, jangankan berzina, mendekati zina saja sudah dilarang. Makanya, sepasang kekasih tidak dibolehkan berduaan di tempat sepi, karena pasti ada pihak ketiga yang memprovokasi tanpa disadari, yakni setan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H