Ada yang menarik dalam pertandingan Piala Presiden di grup A, Kamis sore (7/3/2019) di Stadion Si Jalak Harupat, Â Bandung. Tribun stadion terisi penuh dan pendukung kedua klub yang berlaga saling berbaur tanpa terjadi gesekan. Ini adalah rekor jumlah penonton sampai memasuki hari ke 6.
Tentu pendukung tuan rumah Persib yang dijuluki "bobotoh" lebih banyak ketimbang "bonek" pendukung Persebaya Surabaya, yang datang jauh-jauh dan banyak yang malam sebelumnya menginap di tenda-tenda sekitar stadion yang disediakan pihak kepolisian.
Dari sejarah pertemanan dan perseteruan antar kelompok suporter, bobotoh relatif dekat dengan bonek dan "lawannya" adalah Jakmania dari Jakarta dan Aremania dari Malang. Â Sedangkan bonek berlawanan dengan Aremania dan Jakmania. Namun diharapkan permusuhan antar suporter tidak lagi terjadi.
Menarik pula mencermati pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman yang harus menghadapi klub yang pernah dibawanya sebagai juara kompetisi perserikatan sebagai pemain, maupun juara Liga Super Indonesia sebagai pelatih. Tapi nasib menghendaki lain, dua tahun lalu Djadjang didepak dari Persib.
Pertandingan berjalan seru, saling berganti menyerang. Persib lebih dahulu mencetak gol lewat tendangan Erwin Ramdani pada menit 31, setelah terlepas dari kawalan pemain belakang Persebaya.
Persebaya segera bangkit dan menyamakan skor 7 menit kemudian melalui tendangan Jalilov setelah sebuah tendangan keras dari rekannya justru tertahan di kaki Jalilov, dan dengan sekali kontrol langsung menendang ke gawang. Jalilov adalah pemain asal Tajikistan yang tahun lalau membela Sriwijaya FC.
Pada babak kedua, Persebaya makin unjuk gigi dengan mencetak dua gol, dari tendangan voli  Jalilov di menit 49 dan dari kelincahan Irfan Jaya dengan menggocek bola serta menuntaskannya melalui tendangan menyilang ke pojok kiri gawang.
Persib memperkecil kekalahan dari tendangan Frets Butuan pada menit 85. Skor akhir adalah 3-2 untuk Persebaya. Dengan dua kali kekalahan setelah di laga perdana juga takluk 1-2 dari PS Tira, Persib secara tragis tersingkir meskipun menjadi tuan rumah dengan dukungan para bobotoh.
Persib masih menyisakan satu pertandingan lagi melawan Perseru Serui, tapi peluang untuk melaju ke perempat final tertutup sudah. Tampaknya di bawah pelatih baru Miljan Radovic, prestasi Persib belum terangkat.Â
Di stadion yang sama, pada malam harinya berlangsung laga antara PS Tira melawan Perseru. Pertandingan berlangsung dalam tempo sedang, tidak secepat laga Persib versus Persebaya.
Tira unggul terlebih dahulu lewat sepakan Osas Saha yang lolos dari jebakan off side pada menit 23, namun langsung dibalas 2 menit kemudian melalui gol spektakuler, tendangan sudut Ongki langsung dianggap gol oleh wasit. Sebetulnya penjaga gawang Tira, Angga Saputro mampu menangkap bola, tapi posisi badannya sudah di belakang garis gawang.