Sebetulnya agenda Presiden Jokowi baru selesai dalam acara penyerahan sertifikat pemilikan tanah secara gratis dan massal di Gelanggang Remaja Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Februari 2019.
Tapi yang namanya wartawan tentu bebas saja bertanya hal lain, termasuk urusan sepak bola. Sesuatu yang tak berkaitan dengan agenda Presiden saat itu.
Tampaknya wartawan sangat bernafsu mendengar pernyataan Presiden dengan ditetapkannya Plt. Ketua Umum PSSI Joko Driyono sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola bentukan pihak kepolisian untuk membongkar kasus pengaturan skor pada kompetisi sepak bola kita.
Pernyataan Presiden sangat tegas, "Selesaikan sampai tuntas sampai sepak bola kita betul-betul bersih. Jadi, yang juara betul-betul juara. Jangan sampai sudah terlanjur menjadi juara, ternyata juara karena pengaturan skor", kata Presiden.
Ketika berkomentar seperti itu Presiden didampingi sejumlah pejabat antara lain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sayangnya Anies yang berdiri di sebelah Presiden tak diminta tanggapannya oleh wartawan.
Padahal Desember tahun lalu Anies beserta keluarga  besar Persija baru saja berpesta pora dengan mengarak pemain di atas bus tingkat terbuka di jalan protokol ibu kota, merayakan keberhasilan menjuarai Liga 1.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Jakmania, kelompok suporter Persija, Ferry Indrasjarief sudah berkomentar bahwa sampai saat ini Persija adalah juara yang sah. Namun bila nanti terbukti hal itu karena pengaturan skor, Jakmania minta trofi harus dikembalikan kepada PSSI.
Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola Brigjen (Pol) Khrisna Murti, seperti dikutip dari Kompas 23 Februari 2019, mengungkapkan bahwa dari hasil pemeriksaan wasit yang telah menjadi tersangka pengaturan skor, ada 3 klub yang pelit tidak mau memberi uang ke jajaran wasit, yakni PSM Makassar, Persib Bandung dan Persipura Jayapura.
Persib adalah juara paruh musim di kompetisi tahun lalu, yang kemudian tertimpa musibah karena dihukum berat karena seorang suporter Persija yang menyamar tewas di luar lapangan sebelum laga Persib versus Persija di Bandung.Â
Hukuman yang membuat Persib terusir dari markasnya sampai kompetisi selesai, tak pelak memunculkan tudingan bahwa Persib memang tidak dikehendaki PSSI untuk jadi juara.
Setelah Persib terpuruk, peluang untuk juara ada pada PSM yang sampai kompetisi mendekati akhir masih bercokol di puncak klasemen. Tapi sama-sama diketahui, akhirnya Persija yang jadi kampiun sepak bola tanah air.
Sekarang publik tinggal menunggu betulkah Persija juara setting-an? Bila tak terbukti, nama baik Persija perlu dipulihkan dari dugaan negatif publik sepak bola.
Namun bila terbukti, pencopotan gelar juara mungkin perlu dipertimbangkan, meskipun Persija sedang mewakili Indonesia pada kompetisi antar klub Asia (Piala AFC) bersama PSM.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H