Berita tentang adanya personil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terkena tindakan kekerasan berupa penganiayaan secara fisik, kembali muncul.
Sabtu (2/2) lalu, dua orang personil KPK yang sedang menjalankan tugasnya di sebuah hotel di Jakarta dalam rangka pengecekan atas informasi dari masyarakat tentang adanya indikasi korupsi, dipukul oleh pihak yang diduga tidak senang karena merasa dibuntuti.
Sejauh ini berita di atas tidak begitu banyak  mendapat respon dari masyarakat seperti yang dulu menimpa Novel Baswedan. Hal ini mungkin karena banyaknya berita panas di seputar pilpres yang "menenggelamkan" berita penganiayaan personil KPK tersebut.
Tapi jadi masalah kalau masyarakat cuek bebek saja karena sudah tidak kaget lagi, menganggap penganiayaan itu sudah biasa dan sudah risiko mereka yang bertugas di KPK.
Bisa pula sikap cuek tersebut karena menilai percuma saja dibahas atau diangkat ke permukaan, sudah pesimis duluan akan cepat ditindaklanjuti aparat berwajib.
Bahwa banyak berita politik yang menarik perhatian, sekarang memang lagi momennya. Tapi perhatian publik terhadap penganiayaan personil KPK tetap perlu dikondisikan. Sikap cuek justru bisa ditafsirkan bahwa publik mulai lelah, yang membuat para penggerus uang negara bergembira.
Soalnya KPK sebagai lembaga yang selama ini telah mendapat kepercayaan yang begitu tinggi dari masyarakat, tetap perlu sinyal bahwa masyarakat masih kompak bersatu memberikan dukungan sepenuhnya.
Bila masyarakat aktif menunjukkan dukungannya, antara lain dengan menjadikannya sebagai trending topic di media sosial, maka pada akhirnya akan menimbulkan kesan bahwa KPK semakin dianiaya akan semakin kuat, karena ada ratusan juta orang di seluruh pelosok tanah air yang membentenginya.
Tentu kita berharap media arus utama akan terus memantau, memberitakan, dan ikut mengawal apapun kasus yang bertujuan memperlemah KPK secara institusi atau serangan terhadap personil KPK yang bertugas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H