Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bantai Tuan Rumah UEA 4-0, Qatar Tantang Jepang di Final Piala Asia

30 Januari 2019   07:37 Diperbarui: 30 Januari 2019   08:22 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Qatar (dok football5tar)

Tak banyak pengamat sepak bola yang memprediksi Qatar akan melaju ke final turnamen paling bergengsi di Asia, Piala Asia. Meskipun publik sudah tahu bahwa Qatar amat serius mempersiapkan timnasnya karena akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Tentu Qatar tak ingin sekadar penggembira saja.

Namun mengingat peringkat FIFA-nya yang masih bercokol di posisi 90-an, Qatar belum disebut sebagai raksasa Asia. Banyak negara peserta Piala Asia yang punya posisi jauh lebih baik seperti Iran, Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Negara-negara tersebut sudah beberapa kali tampil di Piala Dunia.

Tapi panggung Piala Asia 2019 yang berlangsung di Uni Emirat Arab (UEA) membuktikan bahwa Qatar memang layak menjadi peserta Piala Dunia 2022, bukan semata-mata karena faktor tuan rumah.

Sebetulnya di babak penyisihan grup E, Qatar sudah menunjukkan keperkasaannya dengan tampil sebagai juara grup mengatasi Arab Saudi, Lebanon, dan Korea Utara. 

Statistiknya juga amat meyakinkan dengan menyapu bersih semua laga, menjadi yang terbaik di antara semua juara grup. Dari tiga laga di babak penyisihan grup E, Qatar mengemas 10 gol tanpa sekalipun kebobolan.

Tapi kemilau Qatar masih dinilai belum secemerlang raksasa Asia yang telah disebut di atas. Pun ketika Qatar menang tipis 1-0 melawan Irak di babak 16 besar.

Kemudian lagi-lagi Qatar menang di babak 8 besar, kali ini atas salah satu favorit juara, Korea Selatan. Namun kemenangan 1-0 tersebut justru lebih banyak dihubungkan dengan hal berbau mistis, karena Korsel menerima kutukan akibat federasi sepak bola mereka pernah berbuat salah tahun 1960.

Kesalahan dimaksud adalah memberikan medali emas palsu pada pemain Korsel yang jadi juara Asia saat itu. Sejak itu Korsel belum pernah lagi menjuarai Piala Asia.

Sampailah di babak semi final, Qatar membuat pendukung tuan rumah terhenyak. Tidak tanggung-tanggung, dalam laga yang berlangsung di Stadion Mohammad bin Zayed, Abu Dhabi, Selasa (29/1), Qatar membantai UEA 4-0.

Padahal UEA didukung puluhan ribu pendukungnya yang sebagian di antaranya melakukan tindakan tidak terpuji karena mencaci maki tim Qatar, termasuk saat lagu kebangsaan Qatar berkumandang.

Memang di luar urusan sepak bola, kedua negara kecil tapi kaya raya ini saling bersaing ketat, seperti terlihat pada persaingan antar maskapai penerbangam mereka. 

Masing-masing ingin menjadikan negaranya sebagai hub dalam penerbangam internasional sekaligus menjaring banyak turis, agar penghasilan negaranya tidak semata-mata bergantung dari minyak yang selama ini jadi mesin uang.

Kembali ke sepak bola, dari sisi penguasaan bola sebetulnya UEA mampu mengimbangi Qatar. Namun penyelesaian akhir para pemain UEA kalah akurat ketimbang Qatar yang bermain efektif.

Empat gol Qatar tercipta pada menit 22 dari tendangan Boualem Khoukhi, menit 37 oleh Almouz Ali, menit 80 oleh Hasan Khalid, dan menit 90+3 oleh Hamid Ismail.

Setiap Qatar mencetak gol, pendukung tuan rumah memperlihatkan reaksi kurang sportif dengan melempar botol air mineral atau benda lain ke lapangan.

Pemain UEA pun emosinya tersulut dengan bermain keras. Akibatnya pada menit 90+2, wasit asal Meksiko, Cesar Ramos melayangkan kartu merah kepada pemain tuan rumah Ismael Ahmed yang menyikut pemain Qatar Salem Al Hajri.

Dengan kemenangan tersebut, Qatar yang gawangnya masih perawan, belum pernah kebobolan, akan menantang Jepang, Jumat (1/2) mendatang. Jepang sudah meraih tiket final sehari sebelumnya dengan membungkam tim tangguh Iran, juga dengan skor telak 3-0.

Jepang sudah 4 kali tampil sebagai juara Asia. Apakah kali ini Jepang akan menambah rekornya sendiri, sekaligus menjadi tim pertama yang mampu menjebol gawang Qatar? Atau Qatar si kuda hitam yang akan menorehkan sejarah baru, pertama kali menggondol Piala Asia? Kita tunggu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun